Seratus Lebih Orang Terbunuh Karena Longsor di China

Nasional / 10 August 2010

Kalangan Sendiri

Seratus Lebih Orang Terbunuh Karena Longsor di China

Lois Official Writer
2414

Sebuah kota kecil di daerah pegunungan di Provinsi Gansu dihancurkan oleh lumpur dan reruntuhan pada hari Sabtu setelah tengah malam, menurut reportase lokal, banyak mobil yang terbawa arus ke sungai. Banyak toko yang hancur dan terangkat dari dasarnya, menurut Televisi China Central.

“Banyak rumah yang hancur dan sekarang kami menunggu berapa banyak orang yang keluar,” kata salah satu penduduk Zhouqu. Sekitar 3.000 orang yang menjadi sukarelawan pada Minggu pagi namun terhambat oleh lapiran lumpur yang tebal karena air.

“Lumpur itu menjadi masalah terbesar dalam operasi penyelamatan tersebut,” kata Diemujiangteng, kepala Zhouqu. “Sangat susah untuk dilalui maupun memakai kendaraan.” Bencana ini adalah bencana terbesar yang menyerang Asia bagian utara dimana telah membunuh 1.600 orang di Pakistan dan entah berapa banyak penduduk India di Jammu dan Kashmir.

Di Korea Utara sendiri dilaporkan juga mengalami kerusakan karena genangan tersebut di daerahnya yang berbatasan dengan China, beribu-ribu rumah dan tempat iritasi musnah, sementara setidaknya 132 orang terbunuh di wilayah Himalaya.

Sebelumnya, menteri kependudukan China mengemukakan bahwa sebanyak 1.454 orang meninggal pada banjir terakhir ini dan 669 lainnya masih menghilang. Lebih dari 12 juta telah dievakuasi dari rumah mereka, dengan kerugian total sekitar Rp 3 triliun. Kota Zhouqu dengan penduduk sekitar 135.000 penduduk, merupakan tempat yang jarang penduduknya. Daerah tersebut berbukit-bukit dimana penduduk Tibet menjadi penggembala dan bertani.

Longsor itu terjadi karena turun hujan yang begitu berat sehingga meninggikan tingkat air dan menguapkan air di Sungai Bailong, menghampiri desa terdekat dan dihadang kembali oleh longsor sebelumnya. Cuaca yang tidak menentu di barat daya China adalah cuaca terburuk yang menimpa China setelah musim kemarau panjang selama 50 tahun belakangan ini.

Sumber : telegraph/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami