Menolak Punya Anak, Wanita Prancis Cekik 8 Bayinya

Nasional / 31 July 2010

Kalangan Sendiri

Menolak Punya Anak, Wanita Prancis Cekik 8 Bayinya

Lestari99 Official Writer
3383

Tubuhnya yang gemuk membuat orang yang melihatnya tak dapat membedakan apakah ia sedang hamil atau tidak. Tapi tak ada yang menyangka bila Dominique Cottrez (47) telah mencekik 8 bayi yang dilahirkannya dari rentang waktu 1989 – 2006 tanpa diketahui suaminya.

Kasus ini bermula ketika Rabu (28/07) seorang warga di desa Villers-au-Tertre, dekat uatara kota Lille memanggil polisi setelah menemukan mayat di kebun rumah yang baru didiaminya. Rumah itu tadinya milik orangtua Dominique. Polisi pun kemudian melakukan pencarian di rumah lain di desa tersebut dan menemukan beberapa mayat bayi lainnya.

Pasangan Cottrez kemudian ditangkap atas tuduhan pembunuhan 8 bayi. Awalnya Mr Cottrez menghadapi investigasi atas tuduhan menyembunyikan mayat-mayat bayi itu dan tidak melaporkan kejahatan yang diketahuinya. Namun Mr Cottrez akhirnya dibebaskan tanpa hukuman setelah Dominique mengatakan bahwa suaminya tidak mengetahui perbuatannya.

Dominique mengatakan ia menyadari kehamilannya tapi ia tidak menginginkan anak lagi dan tidak ingin menemui dokter untuk kontrasepsi. Setelah kelahiran pertama yang sulit karena berat badannya, dia tidak mau lagi bertemu banyak dokter. Hanya dirinya sendiri yang tahu kehamilannya dan melahirkan bayi-bayinya sendirian.

Dua mayat bayi yang ditemukan di rumah pertama dalam keadaan terbungkus tas plastik, sementara enam lainnya ditemukan di garasi rumah kedua dalam kantung plastik tertutup rapat, tersembunyi di bawah berbagai barang. Kelahiran kedelapan bayinya dikatakan terjadi antara tahun 1989 hingga 2006 atau 2007, meskipun penyelidikan lebih lanjut dapat menentukan tanggal yang tepat.

Mr Cottrez mengatakan tidak pernah melihat kehamilan istrinya karena badan istrinya yang gemuk, dan tidak tahu jika istrinya telah membunuh anak-anak mereka setelah dilahirkan. Pasangan ini sebelumnya telah memilii dua putri dewasa dan cucu.

Entah apa yang terjadi pada manusia zaman ini. Hanya demi kepentingan dan keinginan pribadi, hati nurani tak lagi bicara sehingga rela melakukan apa yang keji di mata Tuhan.

Sumber : antaranews
Halaman :
1

Ikuti Kami