Gerakkan Kursi Roda Hanya dengan Bernafas

Nasional / 30 July 2010

Kalangan Sendiri

Gerakkan Kursi Roda Hanya dengan Bernafas

Lois Official Writer
2587

Sebentar lagi, Anda bisa menggerakkan kursi roda atau berinternet ria hanya dengan bernafas. Seorang ahli sains dari Weizmann Institute of Science di Rehovot, Israel, sedang menguji coba ‘detektor’ mengendus’ yang bisa mendeteksi nafas dan mengubahnya menjadi sinyal elektrik. Perangkat itu kemudian akan disambungkan dengan software khusus dan bisa digunakan untuk memindahkan kursor pada layar komputer atau mengontrol kursi roda.

Alat ini sudah diuji coba oleh tiga orang yang menderita sindrom sehingga anggota tubuhnya tidak bisa digerakkan. Seorang wanita berumur 51 tahun tidak bisa bergerak, berbicara, ataupun berkedip setelah mengalami stroke, dia mencoba menggunakan alat ini dan akhirnya bisa berkomunikasi dengan orang lain. Setelah 19 hari belajar cara mengendus dan dengan 20 menit berlatih setiap hari, dia mampu menulis kepada keluarganya sebuah pesan untuk pertama kalinya.

Seorang pria lainnya, yang setelah 18 tahun mengalami kecelakaan mobil sehingga membuatnya tak dapat bergerak, dapat menulis namanya sendiri dengan menggunakan alat tersebut setelah 20 menit. Sebelas orang lainnya mampu menggerakkan kursi roda dan mengakses internet menggunakan temuan detektor tersebut.

Noam Sobel, seorang ahli neurobiology dari Institut Weizmann sebenarnya mengembangkan alat ini tidak disengaja. Sobel melakukan studi tentang proses otak yang bisa mencium bau. “Kami memperhatikan bahwa dengan mengendus dan bernafas merupakan pemicu yang baik dan cepat,” katanya kepada Discover Magazine.

Hal itulah kemudian membawa mereka kepada pemikiran jika bisa memicu nafas menjadi alat untuk melakukan sesuatu, maka semua bisa dilakukan termasuk menulis surat maupun menggerakkan kursi roda. “Selanjutnya hanya mengikuti arus, itulah awalnya.”

Niels Birbaumer, Universitas Tubingen, Jerman, mengatakan bahwa dia meragukan alat tersebut akan bisa bekerja sepenuhnya pada pasien yang secara total tidak dapat bergerak. Dia memberitahu New Scientist Magazine bahwa orang yang tidak dapat bergerak total tidak akan punya control yang cukup di dalam sistem otot mereka untuk bekerja. Namun, Dr. Sobel mengatakan bahwa sistem ini masih dalam proses.

Sumber : telegraph/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami