Cara Habiskan Gaji Tanpa Rasa Bersalah

Investment / 30 July 2010

Kalangan Sendiri

Cara Habiskan Gaji Tanpa Rasa Bersalah

Budhi Marpaung Official Writer
3898

Bila Anda membaca judul artikel di atas mungkin Anda akan bertanya-tanya, “ada begitu cara menghabiskan gaji tanpa rasa bersalah?” tentu saja jawabannya ada. Dan percayalah, bila Anda membaca habis artikel ini, Anda akan mengerti bahwa tidak semua hal  yang berbicara “menghabiskan” berkonotasi negatif. Mengapa bisa begitu? karena yang berperan disini adalah bagaimana kecerdasan Anda mengelola keuangan Anda dan atau keluarga Anda.

Apabila Anda menerapkan prinsip prioritas dalam mengatur keuangan Anda maka seberapa pun gaji Anda saat maka itu tidak akan menjadi masalah. Problemanya sekarang, prioritas mana yang harus didahulukan? Berikut tahapan prioritasnya:

1. Persepuluhan

Sebagai umat Kristiani adalah kewajiban kita untuk membayar persepuluhan kepada Tuhan. Bagi Anda yang belum pernah melakukannya, hal ini pasti berat. Namun, perlu Anda ketahui bahwa Tuhan memberkati orang-orang yang mengembalikan 1/10 bagian dari apa yang mereka usahakan di muka bumi ini bahkan dengan berlipat-lipat. Oleh karenanya, bayarlah persepuluhan Anda dan lihatlah Anda tidak akan pernah benar-benar hidup berkekurangan.

2. Cicilan utang, maksimal 35 persen dari penghasilan

Pengeluaran ini sifatnya juga fix dan berisiko tinggi. Oleh karena itu, Anda harus memenuhi kewajiban ini setiap bulan saat awal menerima gajian. Cicilan seperti KPR, kendaraan, kartu kredit, dan lainnya perlu dilunasi sesuai pembelanjaan Anda. Sangat disarankan jika Anda tidak sanggup untuk membayar beban dari penggunaan kartu kredit atau cicilan KPR dan kendaraan maka janganlah mengambilnya. Selain aman, Anda tidak perlu dipusingkan dengan bunyi dering telepon dari pihak kreditur yang menghubungi atau melakukan penagihan.

3. Kebutuhan masa depan, minimal 10 persen dari penghasilan

Menabung, berinvestasi, dan membeli asuransi adalah sejumlah bentuk kebutuhan masa depan yang harus dialokasikan dari penghasilan bulanan. Kebutuhan ini menjadi penting karena kondisi keuangan selalu dinamis. Apalagi bagi karyawan, di mana ketahanan gaji memungkinkan untuk naik, turun, atau bahkan tak berpenghasilan alias kehilangan pekerjaan (PHK misalnya). Sifat dari pengeluaran ini fix dan berisiko tinggi.

4. Biaya hidup, 40-60 persen dari penghasilan

Jika ketiga kewajiban di atas sudah dapat dipenuhi pada saat Anda menerima gaji bulanan maka gunakan sisanya untuk memenuhi semua kebutuhan rutin bulanan, seperti sembako, listrik/air, uang sekolah anak (bagi yang berkeluarga), iuran lingkungan/keamanan, termasuk yang terkait hobi seperti membeli buku, menonton film, atau pengeluaran entertainment lainnya (yang sifatnya keinginan).

Jadi, sudah tahu kan harus bagaimana untuk menghabiskan gaji Anda? Sekarang keputusan Anda, mau mengikuti melakukan empat prioritas yang ada di artikel ini atau melupakannya dan mencari cara sendiri? Selamat mengambil keputusan bijak bagi hidup Anda.

Sumber : Kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami