Pendapat Yousef dan Ahli Islam atas Mesjid di Ground Zero

Internasional / 20 July 2010

Kalangan Sendiri

Pendapat Yousef dan Ahli Islam atas Mesjid di Ground Zero

Lois Official Writer
5001

Sampai saat ini perdebatan tentang pembuatan mesjid di wilayah Ground Zero masih diperdebatkan. Beberapa ahli dalam agama Islam, termasuk penulis buku ‘Son of Hamas’ menolak ide untuk membangun mega mesjid di dekat Ground Zero karena mereka mengatakan bahwa motivasinya adalah politik bukan pemulihan.

“Kenapa daerah tersebut yang malah dipilih? Apakah karena kebutuhan akan mesjid senilai $100 juta itu begitu mendesak? Apakah karena Taman 45-47 itu satu-satunya tempat terakhir di Manhattan yang bisa dipakai untuk membangun mesjid?” kata Mosab Hassan Yousef, penulis buku ‘Son of Hamas’ dalam blognya.

“Tidak. Karena itu akan menjadi politik yang begitu kuat dan juga pernyataan keagamaan.” Yousef, seperti beberapa umat Kristen yang mengerti tentang ke-Islam-an, memperingati bahwa alasan mereka tidaklah tepat dan hal ini sama seperti mempromosikan toleransi yang terlalu besar. Sama artinya dengan menyetujui pernyataan Muslim ekstrem yang membom World Trade Center dan membunuh ribuan penduduk Amerika tahun 2001.

“Jika Cordoba dan organisasi Muslim lainnya di Amerika ingin melakukan ‘sesuatu yang baik dan besar’, lebih baik mereka membangun rumah sakit daripada mesjid.”, kata Yousef, dimana ayahnya merupakan salah satu pemimpin dari teroris Palestina grup Hamas. “Bangun sesuatu yang dapat membantu keluarga korban 9/11. Lakukan sesuatu yang produktif untuk kemanusiaan secara umum, daripada menantang kebebasan dan membuat orang-orang bingung tentang ke-Islam-an.”

Salah seorang teologia yang sudah mempelajari Islam selama 40 tahun, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa misi Islam berhubungan dengan menanamkan kebudayaan Islam di tempat yang strategis seperti Ground Zero. “Ground Zero merupakan tempat bersejarah bagi Amerika sama seperti kematian John F. Kennedy, yang tidak akan pernah lepas dari kenangan manusia. Dengan dibangunnya mesjid di lokasi yang paling dekat dengan itu, adalah ancaman bagi sejarah karena menunjukkan Islam secara nyata ke penjuru dunia, bahwa mereka berkuasa, bahwa mereka sudah menguasai daerah Barat dunia (Amerika).”

Saat ini, Cordoba dan American Society for Muslim Advancement telah memiliki gedung di lokasi 45-47 setelah membayar $4.85 juta secara tunai kepada Soho Properties, sebuah perusahaan pembangunan Muslim tahun lalu. Saat ini bangunan itu telah digunakan sebagai tempat pertemuan dan tempat berdoa. Komisi New York akan melakukan voting pada bulan Agustus di lokasi bekas bangunan 45-47 tersebut.

Sumber : christianpost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami