Hidup Dengan Pikiran dan Perasaan Kristus

Marriage / 16 July 2010

Kalangan Sendiri

Hidup Dengan Pikiran dan Perasaan Kristus

Puji Astuti Official Writer
10164

Mungkin salah satu nasihat terbaik yang pernah diberikan adalah nasihat dari Archie dan Margaret Boone, orang tua dari penyanyi terkenal Pat Boone. Pada tahun 1975, suami istri Boone menasehati Steve dan Annie Chapman seperti ini, “Buatlah rumah tangga Anda seperti roda gerobak. Jadikan Kristus menjadi pusat roda. Buatlah Dia jadi pusat kehidupan. Lalu, ketika Anda mengikuti garis jari-jari roda, semakin hari Anda akan semakin dibawa mendekat kepada pusat kehidupan itu. Anda juga akan menjadi dekat satu sama lain sebagai pasangan suami istri. Hal ini akan efektif bahkan jika kepribadian Anda saling berlawanan!”

Sebagai pasangan suami istri biasanya cara untuk mendekatkan diri dengan pasangan adalah  mencoba menyenangkan pasangannya. Namun cara tradisional ini tidak selalu berhasil, tapi ada satu cara yang pasti menghasilkan dampak yang Anda inginkan itu.

Jika dua orang yang berjalan berdampingan dan mengarahkan kehidupannya untuk menyenangkan Kristus, hati mereka mulai mendekat kepada Kristus dan akhirnya saling mendekatkan mereka dengan pasangannya. Menjadikan Kristus sebagai pusat kehidupan adalah kunci pernikahan yang berhasil. Hal ini mungkin terlihat sederhana, namun banyak orang sering kali mengabaikannya.

Bagaimana caranya untuk menjaga agar pandangan kita tetap terpusat kepada Kristus? Jawabannya ada di Filipi 2:5, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus..”

Pikiran dan perasaan seperti apa yang dimiliki oleh Yesus Kristus itu? Anda bisa menemukannya dalam ayat sebelumnya di Filipi 2: 1-4. Didalam Kristus ada nasihat, penghiburan kasih, persekutuan Roh, kasih mesra dan belas kasihan. Anda juga diminta untuk sehati sepikir, dalam satu kasih, satu tujuan dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Namun sebaliknya, saling merendahkan hati dan menganggap yang lain lebih utama dari dirinya sendiri. Selain itu hendaklan Anda memperhatikan kepentingan pasangan Anda, bukannya kepentingan diri sendiri saja.

Jika Anda bisa melakukan apa yang tertulis di ayat 1-4 tadi, maka dipastikan pernikahan Anda akan langgeng dan bahagia serta Kristus bisa dilihat oleh dunia ini melalui pernikahan Anda.

Jika Kristus saja, yang dalam rupa Allah mau mengosongkan diri-Nya dan tidak menganggap kesetaraannya dengan Allah sebagai sesuatu yang harus dipertahankan, bukankah kita sebagai manusia harus mengikuti teladannya? Mungkin Anda merasa sakit ketika harus merendahkan hati dihadapan pasangan Anda, namun dengan berfokus kepada Kristus Anda berdua akan dapat mengatasi perbedaan yang ada. Kasih yang timbul dari pengenalan akan Kristus tersebut akan membentuk Anda berdua menjadi pribadi yang rendah hati dan lemah lembut seperti Yesus Kristus.

 

Sumber : Cross Walk
Halaman :
1

Ikuti Kami