Sudarwati Rorong, Lokalisasi Bukan Aib

Entrepreneurship / 28 June 2010

Kalangan Sendiri

Sudarwati Rorong, Lokalisasi Bukan Aib

Lestari99 Official Writer
4304

Bagi banyak orang, lokalisasi adalah tempat terlarang dan para pekerja di dalamnya selalu dinilai negatif. Tapi tidak demikian halnya dengan Sudarwati Rorong. Tinggal di dekat kompleks lokalisasi tidak menjadi aib baginya. Bagi warga lokalisasi Kremil di Jalan Tambak Asri, Surabaya, Sudarwati adalah perempuan yang sejak lama giat memperhatikan nasib pekerja di lokalisasi tersebut.

Sudarwati sudah akrab dengan Kremil sejak tahun 1980-an. Hal ini dikarenakan ia bersama suaminya, Willem Matius Rorong, tinggal tak jauh dari kompleks lokalisasi ini. Jalan Tambak Sari 187 menjadi rumah kediaman mereka.

Wanita kelahiran 19 November 1957 di Nganjuk, Jawa Timur ini, sudah beberapa tahun terjun ke dunia politik. Namun di tahun 2009 setelah beberapa kali berpindah partai, Sudarwati maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya dengan mengusung Partai Damai Sejahtera.

Sebagai calon dengan nomor urut 1 untuk daerah pemilihan Surabaya I yang meliputi Kecamatan Krembangan, Simokerto, Bubutan, Genteng, Gubeng dan Tegalsari, Sudarwati akhirnya terpilih menjadi anggota dewan. Sudarwati meyakini bahwa warga lokalisasi baik itu para penjaja cinta, mucikari dan preman di kawasan merah itu turut andil atas keberhasilannya.

Sudarwati sendiri berprofesi sebagai pendidik. Sebuah sekolah yang terletak di lingkungan lokalisasi Kremil dipimpin olehnya.

“Ini sudah pilihan hidup bagi saya. Kaum papa dan minoritas serta mereka yang terpinggirkan adalah mereka yang berada di dekat saya dan menjadi penyemangat perjuangan bagi saya,” ujar wanita yang juga aktif di gereja itu.

Berusaha untuk terus merakyat adalah salah satu janji yang dilontarkan Sudarwati. Sudarwati menyadari dengan terus merakyatlah ia dapat mengungkapkan bentuk terima kasihnya kepada mereka yang telah mendukungnya.

Hal ini terlihat dengan jelas menjelang pelantikannya sebagai anggota DPRD Surabaya periode 2009-2014. Sudarwati bersama dengan suami yang telah menikahinya selama 30 tahun lebih memilih untuk menaiki kendaraan umum menuju tempat pelantikan.

Hari itu Senin, 24 Agustus 2009 pukul 13.30, dari rumahnya di Kremil Sudarwati menaiki becak bersama suami menuju terminal. Dari terminal, Sudarwati yang mengenakan kebaya dan Willem dengan setelan jas lengkap melanjutkan perjalanan dengan menaiki bus kota patas jurusan Terminal Bungurasih via Siola dan Raya Darmo.

Dengan ongkos Rp 4.000, Sudarwati turun di halte depan Hotel Simpang dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju gedung DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso. Pukul 15.00, Sudarwati dilantik sebagai anggota DPRD Surabaya.

Selamat berjuang Ibu Sudarwati! Wakil rakyat seperti Andalah yang begeri ini butuhkan!!

Sumber : vivanews
Halaman :
1

Ikuti Kami