Jaya Suprana: Menteri di Indonesia Malu Pakai Kijang

Nasional / 26 June 2010

Kalangan Sendiri

Jaya Suprana: Menteri di Indonesia Malu Pakai Kijang

Budhi Marpaung Official Writer
1335610

Menjadikan hasil karya putera-puteri Indonesia sebagai raja di negeri sendiri sepertinya masih jauh dari harapan. Hal ini dikarenakan masyarakatnya mengikuti perilaku para pejabat negara, yakni lebih senang memilih produk impor dibanding buatan lokal. Demikian ungkap Jaya Suprana di Jakarta, Kamis (22/6).

"Korea Selatan, mobil semua buatan Korea. Mobil Jepang tidak ada. Ada mobil Lexus (Toyota) ternyata punya kedubes Jepang. Ada orang Indonesia yang masih begitu tolol di sana belinya mobil Jepang Toyota, mati dia karena dealer-nya nggak ada, itu yang harus kita belajar. Kalau kita malah bangga dengan produk impor, pakai Kijang malu. Coba menteri kita disuruh pakai Kijang mau? Presiden Korea itu mobilnya Hyundai," ujarnya.

Menurut Jaya, hal-hal tersebut akhirnya mendorong dirinya mendirikan Museum Rekor Indonesia (MURI) beberapa tahun yang lalu. 

Kehadiran MURI, tambahnya, juga tidak terlepas dari seringnya produk-produk dan kebudayaan di Indonesia tidak diakui dunia luar padahal secara nyata itu merupakan milik negara/orang Indonesia.                       

"Saya membuat MURI sebagai perlawanan apa yang saya buat, oleh lembaga yang ada di luar negeri mereka tidak memperdulikan. Alasannya itukan di luar kebudayaan mereka, batik, keris, tahu pong, pempek tak pernah dihargai. Saya kan punya pabrik jamu, kenapa saya sebagai bangsa Indonesia tidak berbuat untuk bangsa Indonesia," tegasnya.

Ia berharap, dengan adanya MURI, bangsa Indonesia akan terpicu untuk terus menciptakan sesuatu yang kreatif dan inovatif sehingga bangsa ini bisa maju dari mencintai produk buatannya sendiri.

Indonesia adalah negara besar yang terdiri dari ratusan juta penduduk dan belasan ribu pulau. Adalah sebuah hal yang menyedihkan jika justru di negeri sendiri hasil karya anak-anak bangsa tidak mendapat tempat dan hati. Sudah saatnya kita bersama-sama mengubahnya. Hal ini bukanlah untuk membuat salah seorang menjadi kaya, tetapi semata-mata demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia juga. Mari cintai produk-produk Indonesia...

Sumber : detikFinance
Halaman :
1

Ikuti Kami