Pendeta di Haiti Bakar Semangat Gereja Untuk Melakukan Kasih

Internasional / 6 June 2010

Kalangan Sendiri

Pendeta di Haiti Bakar Semangat Gereja Untuk Melakukan Kasih

Budhi Marpaung Official Writer
3626

Sudah hampir lima bulan sejak gempa melanda Haiti awal Januari lalu, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda kemajuan dari negara tersebut. Kondisi kota-kota yang luluh lantak akibat gempa berkekuatan 7.0 skala richter (SR) masih tetap memprihatinkan.  Reruntuhan gedung yang roboh masih dapat terlihat karena belum dibereskan oleh aparat pemerintah yang berwenang.

Di wilayah Delmas Deux, orang-orang masih tinggal di tenda yang dibangun di sepanjang jalan kota.

Port au Prince yang merupakan ibukota negara Haiti keadaannya juga tidak jauh berbeda.  Istana Kepresidenan yang merupakan simbol negara yang ada di kota tersebut, walaupun masih kokoh berdiri, tetapi penampilannya sangatlah berantakan.

Melihat hal itu, pendiri Nehemiah Vision Ministry, Pendeta Espérandieu Pierre terpanggil untuk membantu secara nyata orang-orang di Haiti.

"Banyak dari mereka yang di sini merasa putus asa," kata Pierre yang berkewarganegaraan Haiti. "Saya hanya terjebak di sini. Keterbatasan ada di negara ini."

"Kami duduk di lahan yang luasnya hampir 50 hektar, mencoba mengembangkan sebuah pusat transformasi komunitas, di mana orang dapat melihat Kristus secara nyata," jelasnya.

"Orang miskin tidak perlu mendengar tentang Kristus," tambahnya. "Mereka hanya ingin mendengar dan merasakan demonstrasi Injil melalui tindakan kasih. Jika orang-orang percaya kepada Allah, mereka akan dapat dapat meresapi arti perkataan perkataan firman Tuhan ‘Aku dapat menanggung segala perkara di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku’".

Sebelum gempa, Haiti adalah negara termiskin di Belahan Barat. Dengan ditambah adanya peristiwa alam tersebut, Pierre meyakini bahwa satu-satunya hal yang dapat menyelamatkan bangsanya dari keterpurukan adalah Allah sendiri.

Kiranya apa yang dilakukan Pendeta Espérandieu Pierre dapat memberi inspirasi kepada kita, umat Kristiani di Indonesia, bahwa iman haruslah disertai dengan perbuatan. Kalau kita beriman bahwa Indonesia akan diselamatkan Tuhan, maka kita juga harus mengambil bagian untuk menyejahterakan negara ini.

Apa yang telah Anda lakukan bagi Indonesia untuk membawa bangsa ini mengenal dan mempercayai Kristus? Jika belum ada, inilah saatnya Anda berkarya.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami