Bebas Tembakau Masih Jadi Mimpi di Indonesia

Nasional / 31 May 2010

Kalangan Sendiri

Bebas Tembakau Masih Jadi Mimpi di Indonesia

Puji Astuti Official Writer
2577

Tanggal 31 Mei, ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai “Hari Anti Tembakau.” Namun sayangnya hal ini masih belum bisa di realisasikan di Indonesia. Bahkan pada beberapa bulan terakhir ini, perhatian dunia mengarah ke Indonesia karena munculnya video yang menayangkan balita merokok di laman YouTube.

"Pemerintah membiarkan iklan rokok secara permisif sehingga setiap saat yang terjadi bukan penurunan perokok aktif tetapi malah terus bertambah dan makin lama usia prevalensi perokok semakin muda," demikian ungkap Hadi Supeno, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kepada Antara News Senin (31/5).

Jumlah balita yang kecanduan rokok terus bertambah, beberapa yang muncul di permukaan seperti kejadian di Malang, Sukabumi dan Palembang. Hal ini menurut Supeno terjadi karena anak-anak ini menjadi korban iklan rokok.

Supeno berharap pemerintah segera mengeluarkan aturan untuk melarang total segala bentuk sponsorship dalam kegiatan masyarakat. Karena hingga saat ini pemerintah belum menandatangani peraturan pemerintah yang memberi perlindungan pada masyarakat dari tembakau sebagaimana terkandung dalam Pasal 116 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia dengan biaya cukai rokok terendah, sehingga harga rokok termasuk paling murah di bandingkan di negara-negara asia lainnya.

Mewujudkan mimpi Indonesia untuk bebas dari tembakau butuh peran serta masyarakat selain usaha dari pemerintah. Kesadaran untuk tidak merokok di tempat umum dan didepan anak kecil, akan mengurangi resiko buruk yang diakibatkan rokok. Bahkan, berhenti merokok adalah pilihan terbaik untuk bisa mewujudkan generasi anak bangsa yang sehat dan kuat.

Sumber : Antara News
Halaman :
1

Ikuti Kami