Cara Pandang Wanita dan Pria Tentang Seks

Marriage / 25 May 2010

Kalangan Sendiri

Cara Pandang Wanita dan Pria Tentang Seks

Puji Astuti Official Writer
6647

Seks itu indah, pasti Anda setuju dengan hal ini. Tuhan yang menciptakan hasrat sehingga pria dan wanita bisa bersatu dalam pernikahan. Tuhan menciptakan seks sebagai bahasa yang paling intim dari cinta kedua insan manusia.

Seks juga bisa dijadikan barometer untuk mengukur kedalaman hubungan suatu pasangan – keberadaan atau juga absennya hubungan seks bisa mengindikasikan tingkat komitmen dan keintiman dalam berbagai area pernikahan Anda.

Agar hubungan intim dengan pasangan bisa saling memuaskan, masing-masing harus merasa dibutuhkan, diinginkan, diterima dan dicintai apa adanya. Namun, pria dan wanita memiliki cara pandang mengenai seksualitas. Perbedaan cara pandang ini seringkali menimbulkan rasa frustrasi, kecewa dan salah paham.

Untuk mengetahui perbedaan cara pandang ini, berikut ada daftar perbandingan bagaimana pria dan wanita memandang seks:

Perbedaan Seksualitas

 

Pria

Wanita

Orientasi

Fisik

Terkotak
Kesatuan secara fisik
Variasi
Seks adalah prioritas utama

Hubungan

Holistik
Kesatuan secara emosional
Rasa aman
Prioritas lain mungkin utama

Stimulasi

Penglihatan

Penciuman

Berpusat pada tubuh

Sentuhan

Sikap

Tindakan

Kata-kata

Berpusat pada pribadi

Kebutuhan

Dihormati

Dikagumi

Secara fisik diperlukan

Tidak di pandang rendah

Pengertian

Cinta

Dibutuhkan secara emosional

Waktu

Respon seksual

Tidak ada periode

Cepat bersemangat

Yang memulai (biasanya)

Sulit untuk mengalihkan perhatian

Teratur dalam periode tertentu

Lambat

Responden

Perhatian mudah terganggu

Orgasme

Propagasi spesies

Lebih cepat dan intens

Berorientasi secara fisik

Orgasme diperlukan untuk kepuasan

Propagasi kesatuan

Lebih lama, dan mendalam

Berorientasi emosional

Puas walaupun kadang tanpa orgasme

Pria dan wanita diciptakan berbeda untuk saling melengkapi satu sama lain. Pria lebih berorientasi pada fisik, dan wanita lebih fokus pada emosional. Respon pria terhadap seks adalah acyclical, yaitu setiap saat dan dimana saja, sedangkan wanita memiliki siklus dan memiliki saat-saat tertetu dimana dia tertarik pada seks.

Jika pria dan wanita tidak memahami perbedaan pada diri pasangannya, maka dapat timbul konflik. Bagi para pria penolakan adalah penghinaan, dan bagi wanita sang suami dirasanya tidak pernah bisa mengerti emosinya.

Untuk menjembatani perbedaan itu, maka Anda berdua harus terbuka, dan mengkomunikasikan kebutuhan seksual maupun penolakannya dengan baik. Berdoalah bersama, dan mintalah Tuhan memberikan kasih satu sama lain sehingga tidak hanya menuntut hak masing-masing dan mementingkan kepentingan diri sendiri namun bisa saling memberi dan menjawab kebutuhan pasangan. Perbedaan itu indah, karena disana Anda bisa saling melengkapi.

Sumber : Familylife.com
Halaman :
1

Ikuti Kami