Gurley Brown: Keadaan Menyedihkan Menempa Karakternya

Entrepreneurship / 13 May 2010

Kalangan Sendiri

Gurley Brown: Keadaan Menyedihkan Menempa Karakternya

Budhi Marpaung Official Writer
3222

Sebuah tragedi yang menimpa Helen Gurley Brown semasa kecil mengubah dunianya dan pilihan karirnya. Ia baru berusia 10 tahun ketika ayahnya Ira Gurley, seorang guru dan legislator negara bagian Arkansas, tewas di Little Rock. Kematian sang kepala keluarga membuat Helen dan anggota keluarga lainnya hidup dalam kemiskinan.

"Jadi saya adalah seorang gadis kecil miskin pada usia 10. Ia tidak meninggalkan kita uang yang cukup," kata Gurley Brown, pendiri majalah Cosmopolitan yang kini berusia 86 tahun.  

Hari demi hari dilaluinya dan anggota keluarga lain dengan penuh kesedihan. Namun, itu tidak membuatnya menjadi seorang wanita yang lemah ataupun putus asa. Justru karakternya semakin kuat terbentuk dengan keadaan yang ada pada saat itu.

Pada saat ia menjadi seorang gadis berusia 20-an, sebuah langkah berani ia ambil. Ia tinggalkan kuliah sekretaris di Woodbury Business College di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) dan masuk ke dunia pekerjaan yakni sebagai sekretaris perusahaan periklanan. Pada zaman itu, profesi sekretaris tidak dipandang sama sekali. Ketika para pemimpin perusahaan bisa melewati tangga lobi gedung pertemuan yang beralaskan karpet, mereka harus berjalan mencari rute lain untuk bisa menuju ke ruangan pertemuan antara perusahaan mereka dengan para klien.

Cukup lama Gurley Brown menjalani profesi ini, sampai suatu hari istri dari boss perusahaan dimana ia bekerja membaca surat yang dibuatnya, "Don, sekretaris Anda menulis dengan baik. Kenapa kamu tidak membiarkan dia mencoba menulis naskah iklan”. Pada awalnya, atasannya itu tidak setuju, tetapi ketika ia memenangi kontes penulisan naskah iklan, bossnya pun mengangkatnya sebagai seorang copywriter.

Profesinya barunya ini menempanya sebagai seorang penulis yang handal. Kreatif dan mudah diingat merupakan prinsip yang selalu diingatkan ketika membuat naskah-naskah iklan. Pujian pun tak jarang sering ia terima dari perusahaan karena hasilnya selalu memuaskan.

Sampai suatu saat, ketika ia meminta gagasan tulisan kepada suaminya sebuah ide baru muncul saat perbincangan sedang berlangsung. Sang suami menyarankan kepadanya untuk menulis buku tentang kehidupan seseorang sebagai lajang. Ketika ia menuruti perkataan suaminya, sebuah peristiwa luar biasa terjadi. Buku karya pertamanya terjual jutaan kopi dan telah dialih bahasa-kan dalam 16 bahasa.

Gurley Brown pun mendapat kiriman surat dari para pembaca bukunya. Dengan senang hati, ia pun membalas surat demi surat tersebut. Saat ia berbulan-bulan melakukan hal, suaminya kembali memberikan ilham kepadanya. Pasangan hidupnya tersebut berkata kepadanya, ‘Kenapa tidak mulai membuat majalah pertama bagi perempuan yang akan berfungsi sebagai tempat menjawab surat-surat dan keluhan mereka.”

Pertengahan 60-an, ia pun akhirnya mendirikan majalah Cosmopolitan dimana ia sendiri merangkap sebagai pemimpin redaksi majalah tersebut. Topik-topik yang dianggap tabu pada saat itu justru dimuat dalam majalahnya. Ini pulalah yang akhirnya membuat Cosmopolitan terus digemari pembaca wanita.

Kini, majalah yang dibuat Helen Gurley Brown tersebut telah beredar di 60 negara. Dalam sebuah wawancara dengan media setempat, ia mengatakan berterima kasih kepada suaminya yang telah memberikan inspirasi kepadanya selama puluhan tahun dan turut andil dalam kesuksesan yang ia raih bersama Cosmpolitan, "saya berutang budi kepadanya," ujarnya. "Tanpa Brown, saya tidak bisa seperti sekarang ini."

Sumber : Successmagazine
Halaman :
1

Ikuti Kami