Pendidikan Kristen Tidak Lagi Jamah Si Miskin?

Internasional / 3 May 2010

Kalangan Sendiri

Pendidikan Kristen Tidak Lagi Jamah Si Miskin?

Puji Astuti Official Writer
3418

Para pendiri bangsa Indonesia ini memiliki mimpi yang besar, selain menyejahterakan rakyat Indonesia, mereka juga ingin mencerdaskan kehidupan bangsa ini. Hal ini jelas tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Namun fakta yang ada saat ini sungguh ironis, karena sepertinya para penerus bangsa ini lupa akan cita-cita para bapak bangsa ini.

Pendidikan menjadi salah satu permasalahan utama kehidupan masyarakat saat ini karena untuk bisa sekolah Anda butuh uang jutaan rupiah.
Mungkin Anda berkata, “Sekarangkan Sekolah Dasar gratis!”

Secara tertulis memang aturan pemerintah seperti itu. Namun fakta dilapangan, ketika masuk memang uang pangkal gratis, demikian juga dengan SPP, namun ternyata orang tua siswa diminta memberikan uang sumbangan sukarela dan sumbangan-sumbangan lainnya. Tapi, walaupun tidak rela, kalau orang tua ingin anaknya tetap bersekolah, ya harus rela.

Kemudian, setelah lulus SD yang katanya gratis tadi, apakah sudah cukup sampai disitu? Bukankah harus melanjutkan pendidikan ke SMP, SMA bahkan kalau bisa ke perguruan tinggi. Nah, itu butuh uang yang tidak sedikit.

Dalam sebuah artikel pada Majalah Charisma Indonesia, Samuel M.J Kawur editor majalah ini menyatakan bahwa sekarang sekitar 12 juta anak Indonesia putus sekolah. Apa jadinya bangsa ini, jika jutaan orang generasi penerusnya tidak bisa mengenyam pendidikan.

Fakta yang lebih membuat hati miris adalah saat bicara tentang sekolah Kristen, masyarakat mengenalnya sebagai sekolah bagi orang kaya. Sekitar satu atau dua dekade lalu, pendidikan Kristen yang salah satu perintisnya adalah gereja Katolik dikenal sebagai sekolah yang berpihak pada yang lemah “option to the poor”, namun image ini sepertinya ikut luntur bersama perkembangan jaman.

Kini yang dikenal adalah sekolah Kristen dan Katolik adalah pesaing ketat sekolah unggulan dan juga sekolah-sekolah internasional yang mulai menjamur. Bisa dikatakan bahwa harganya pun cukup bersaing, alias tidak terjangkau oleh orang miskin. Walaupun ada jalur untuk si miskin bersekolah di sekolah Kristen ini, pastinya jalur yang panjang dan berliku.

Indonesia butuh wadah untuk mendidik generasi penerus bangsa ini, agar Indonesia tidak semakin terpuruk. Karena jika pendidikan tidak bisa menjangkau semua kalangan, akan ada sebuah generasi yang akan menderita kebodohan dan kemiskinan. Ini adalah sebuah panggilan untuk misi penyelamatan sebuah bangsa. Memang  hal ini bukanlah beban bagi kalangan Kristen saja, tapi juga kepada setiap elemen yang ada dibangsa ini. Tapi alangkah indahnya jikalau umat percaya bisa menjadi salah satu pemberi solusi dalam carut marutnya permasalahan pendidikan di bangsa ini. Selamat hari Pendidikan Nasional..

 

Sumber : Jawaban,com
Halaman :
1

Ikuti Kami