Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva, Rabu (7/4) waktu setempat menyatakan negara dalam keadaan darurat. Hal ini dilakukan setelah para demonstran “Kaos Merah” menerobos masuk gedung parlemen, mengakibatkan beberapa anggota parlemen akhirnya melarikan diri menggunakan helikopter Black Hawk.
Para pengunjuk rasa menyerukan pembubaran parlemen dan melakukan pemilihan umum baru dalam waktu 15 hari.
Sebagai tanggapan terhadap dekrit keadaan darurat, pemimpin kelompok demonstran ‘Kaos Merah’ mendesak para pendukungnya untuk tetap di tempat dan mempersiapkan diri untuk unjuk rasa yang lebih besar lainnya pada Jumat 9 April 2010.
Abhisit masih berusaha keras untuk menormalkan kondisi di negaranya. Dalam pidato singkat yang disiarkan televisi pemerintah, pria lulusan Universitas Oxford ini mengatakan belum mengetahui sampai kapan status keadaan darurat diberlakukan di Thailand.
Sumber : latimes.com