Warga Eks Timtim Minta Suaka Ke Portugal?

Nasional / 19 March 2010

Kalangan Sendiri

Warga Eks Timtim Minta Suaka Ke Portugal?

Daniel Official Writer
3326

Menanggapi berita di media tentang adanya ratusan warga eks Timor-Timur (Timtim) yang berniat mengajukan suaka ke Portugal, salah seorang tokoh warga eks Timtim di Kupang, Armindo Soares mulai angkat bicara. Soares mengatakan, prosedur pengurusan suaka sangat komplek dan tidak mudah disetujui pemerintah negara tujuan. "Warga (eks Timtim) yang minta suaka itu hanya iseng saja, tidak benar," katanya kepada pers di Kupang, Kamis (18/3). Soares menilai hal itu hanya untuk menarik perhatian pemerintah.

Dia mengatakan, permintaan suaka itu tidak berdasar karena tidak ada konflik yang mengancam keberadaan eks pengungsi di Timor bagian barat. Juga tidak ada persoalan dengan pemerintah dan masyarakat NTT.

Namun sebelumnya, warga eks pengungsi yang bermukim di kamp Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, menyampaikan niat untuk meminta suaka ke Portugal. Mereka beralasan tidak mendapat bantuan rumah seperti eks pengungsi lainnya dan memperoleh bantuan dana pemberdayaan ekonomi dari pemerintah.

"Pemerintah Indonesia tidak mampu menangani pengungsi yang masih hidup di kamp, sebaiknya diserahkan saja ke negara ketiga," kata Wakil Pengungsi Antonio Fretes soal alasan yang melatari keinginan untuk meminta suaka.

Informasi yang diperoleh pers menyebutkan, warga eks Timtim itu kesal karena kehidupan mereka di kamp Tuapukan, sekitar 20 km arah timur Kota Kupang, tidak berubah sejak tiba di Timor bagian barat pada September 1999 lalu. Mereka tetap merana, sulit menyekolahkan anak-anak dan memperoleh akses ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan.

Tokoh eks pengungsi yang juga mantan Wakil Panglima Pasukan Pejuang Integrasi (PPI) Timtim Eurico Guterres, pada peringatan 10 tahun pengungsian rakyat Timtim ke Timor bagian barat 4 September 2009 lalu di Tuapukan menyoroti pembangunan perumahan untuk eks pengungsi yang tidak memerhatikan aspek sosial budaya dan ekonomi. Fasilitas seperti sekolah, pasar, jalan serta sarana kesehatan tidak memadai dan berkualitas rendah sehingga banyak warga enggan menempati kamp tersebut. Sepertinya permasalahan warga eks pengungsi Timtim harus diperhatikan secara serius dan menyeluruh oleh pemerintah Indonesia dan Timtim.

Sumber : kompas.com/dan
Halaman :
1

Ikuti Kami