Dihantam Martil lalu Dimutilasi dan Dimakan

Nasional / 10 March 2010

Kalangan Sendiri

Dihantam Martil lalu Dimutilasi dan Dimakan

Lois Official Writer
3707

"Saya bunuh Fahmi pada 17 Oktober 2009 lalu Pak," kata Harun (27) menjawab pertanyaan Kabag Psikologi Polda Kepri, AKBP Hary Prasyetia, Selasa (9/3). Harun jengkel karena Fahmi sering mengaku bahwa dia memiliki ilmu rawarontek. Orang yang memiliki ilmu tersebut konon sulit dibunuh karena setiap kali mayatnya menyentuh tanah, dia akan hidup kembali.

Pada malam kejadian, dia membangunkan Fahmi yang sedang tidur dan mengatakan kalau ada sepasang kekasih yang berbuat asusila di semak-semak dekat tempat tinggal mereka di kawasan Legenda, Batam Center. Fahmi lalu ikut Harun ke tempat yang dimaksud. Saat Fahmi lengah, Harun mengayunkan martil yang dibawanya dari rumah ke kepala temannya itu. Setelah lari ke rumah dan mencuci muka, Harun kembali ke semak-semak tersebut, dia seret Fahmi ke rumah dan makan jantungnya. Dia juga memakan bagian tubuh alm.Fahmi yang lain. Kata Harun, dengan memakan tubuh korban yang disebut-sebut memiliki ilmu kebal itu, maka ilmu tersebut akan berpindah padanya.

Hingga pada 3 Maret lalu, seorang warga menemukan sebuah peti kayu berisi tengkorak manusia di semak-semak dan pihak kepolisian langsung mengadakan penyelidikan. Mereka mengetahui bahwa tengkorak manusia itu adalah Fahmi dan Harun paling dicurigai karena merupakan teman satu kamarnya. Kepada petugas, Harun mengaku sedang menuntut ilmu kebatinan.

Tuhan melarang umat melakukan praktik ilmu hitam apapun. Di dalam Ulangan 18:10-12 dikatakan bahwa, "Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan..."

Inti ilmu hitam berarti menjalani hidup tanpa Allah, karena merasa punya kekuatan sendiri yang bukan berasal dari Tuhan untuk mengubah kehidupannya sendiri. Mereka yang mempraktikkan ilmu hitam akan menjadi bagian di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang (Why 21:8).

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami