O2 Berkurang, Hewan Laut Mati

Nasional / 8 March 2010

Kalangan Sendiri

O2 Berkurang, Hewan Laut Mati

Daniel Official Writer
3172

Menurut para pakar perubahan iklim telah menurunkan kadar oksigen di sejumlah samudera. Wilayah-wilayah di bawah permukaan laut yang mengalami kadar oksigen rendah disebut hypoxia atau juga populer disebut "Zona Mati" itu terjadi di perairan laut dalam. Hypoxia terus menyebar di sejumlah laut lepas seperti samudera Pasifik, Atlantik, dan Hindia. Gejala ini mengancam keberadaan kehidupan di bawah permukaan laut. Demikian diungkapkan oleh Gregory Johnson, pakar kelautan di National Oceanic and Atmospheric Administration di Kota Seattle.

Para peneliti mengamati gejala turunnya kadar oksigen di lepas pantai kawasan pesisir barat laut AS, yang menjadi bagian dari Samudera Pasifik. Mereka mendapati di kawasan lepas pantai negara bagian Washington dan Oregon banyak ditemukan bangkai kepiting Dungeness, bintang laut yang rata-rata berusia 25 tahun, dan sejumlah spesies lain di dasar laut yang mati karena kekurangan oksigen. Bangkai-bangkai itu berpotensi menimbulkan bakter-bakteri berbahaya yang bisa mengganggu rantai makanan biota-biota laut lainnya.

Seorang pengamat kelautan dari Universitas Negara Bagian Oregon menilai bahawa hal yersebut sejalan dengan model perubahan iklim saat ini. Sejumlah studi telah menemukan bahwa kadar air laut di samudera menjadi lebih asam dan menyerap lebih banyak karbon dioksida dan gas-gas lain rumah kaca. Menurut Francis Chan, peneliti dari Universitas Negara Bagian Oregon, bila Bumi terus menghangat, kadar oksigen di lautan terus menurun. Di sejumlah tempat, seperti di lepas pantai California Selatan, AS, kadar oksigen sudah turun sekitar 20 persen dalam 25 tahun terakhir. Jika hal ini terus terjadi maka hewan laut akan terancam punah dalam waktu dekat.

Sumber : vivanews.com/dan
Halaman :
1

Ikuti Kami