3 Prinsip Pengasuhan Bagi Ibu

Parenting / 3 March 2010

Kalangan Sendiri

3 Prinsip Pengasuhan Bagi Ibu

Lestari99 Official Writer
3851

Sebelum saya memiliki anak, saya memiliki daftar ‘ibu yang baik'. Anda pun mungkin memilikinya. Punya saya tertulis seperti ini:

  • Ketika saya menjadi seorang ibu, saya akan mencintai anak-anak saya.
  • Ketika saya menjadi seorang ibu, saya tidak akan menyakiti anak-anak saya secara fisik.
  • Ketika saya menjadi seorang ibu, saya akan menjadikan rumah sebagai tempat yang penuh kasih dan damai.

Daftar ini lahir dari pengalaman dan harapan saya sendiri. Saya dibesarkan dalam keluarga yang tidak berfungsi dengan seharusnya dan bersumpah tidak akan mengulangi aksi kekerasan sebagaimana yang harus saya lalui ketika saya kecil. Saya tidak tahu bagaimana cara untuk mewujudkan hal itu tapi saya bertekad untuk mencobanya.

Ketika anak pertama saya lahir, saya pikir saya adalah ibu terhebat di dunia. Saya hanya tidur beberapa jam setiap hari, dan ketika saya sedang terjaga saya menghabiskannya untuk bermain-main dengan anak saya. Tapi ketika Leslie berusia 10 bulan, saya mengetahui bahwa saya hamil lagi. Lalu kamipun diberitahu bahwa anak kami nantinya kembar! Saya bersedih selama dua bulan di usiaku yang baru 24 tahun ketika Ryan dan Melissa lahir. Titel sebagai ‘ibu terbaik' segera terhapus begitu saja ketika dokter memotong tali pusar dan saya pun mulai bergulat dengan empat bola pengasuhan: cinta, kesibukan, kurang tidur dan rasa bersalah.

\"\"Saya mencintai bayi saya. Tapi ketika mereka bertumbuh dewasa, daftar ‘ibu yang baik' yang saya miliki harus didefinisikan ulang. Saya menemukan bahwa daftar saja tidak cukup. Dalam setiap tahap kehidupan anak-anak saya, ada tantangan. Bahkan, menjadi seorang ibu adalah suatu hal yang sulit untuk dijalani di waktu-waktu tertentu.

Suatu hal yang baik bahwa saya telah menetapkan tujuan, tapi ternyata saya membutuhkan lebih. Saya perlu tahu apa yang harus saya lakukan. Jadi, saya membuang daftar ‘ibu yang baik' yang saya miliki dan berpaling pada prinsip-prinsip ini.

Tiga prinsip yang perlu diketahui setiap ibu:

  1. Ibu tidak boleh takut untuk meminta bantuan.
  2. Ibu terkadang membuat kesalahan, tapi kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan itu.
  3. Ibu harus memelihara pengasuhan.

Meminta Bantuan Pengasuhan Anak

Karena saya tidak memiliki cukup pengetahuan sebagai orangtua, saya pun mencari bantuan. Saya membaca buku dan majalah mengenai cara mengasuh anak. Saya bertanya pada orangtua lain yang saya percaya, yang anak-anaknya menunjukkan buah yang lemah lembut dan rumah yang terkendali. Susan Yates, penulis dari And Then I Had Kids, mengatakan, "Tidak hanya anak-anak kita yang membutuhkan teladan peran yang baik, kita juga membutuhkannya sebagai orangtua. Seperti anak-anak kita, kita juga harus dihadapkan dengan orangtua lain yang kita kagumi. Kita membutuhkan orang Kristen yang lebih dewasa yang dapat mendorong iman kita. Kita memerlukan orangtua yang lebih dewasa yang dapat menjadi teladan bagi kita dan dapat menolong kita menjawab pertanyaan seputar membesarkan anak-anak.

\"\"Ibu mertua saya menjadi salah satu panutan bagi saya. Saya bisa meneleponnya ketika anak-anak saya tumbuh gigi dan rewel. Ia akan berdoa untuk anak-anak saya ketika mereka bertumbuh dewasa atau ketika mereka mulai menyetir, berpacaran dan membuat keputusan-keputusan penting dalam kehidupan mereka. Meminta pertolongan pada ibu mertua saya bukan hal yang mudah pada awalnya. Saya bisa saja berpura-pura bahwa saya bisa mengendalikan semua situasi atau saya harus mengakuinya dengan jujur. Ibu mertua membagikan kisah beserta saran-saran yang dimilikinya. Dan saya semakin mengerti jika mentor saya saja dulu berjuang untuk melalui hal-hal yang buruk, maka itu pastilah normal!

Ibu-Ibu, Belajarlah dari Kesalahanmu

Kita bisa berkubang dalam kegagalan kita, menimpakan kesalahan pada anak-anak atau orang lain, atau kita bisa belajar dari kesalahan yang kita lakukan. Jika Anda menemukan diri Anda menjadi orangtua yang tidak Anda inginkan, Anda dapat mengajukan empat pertanyaan:

1. Apa yang memicu tindakan atau respon ini?

Mengetahui hal ini akan membantu Anda untuk mengidentifikasi pemicunya. Apakah itu karena Anda lelah? Apakah metode pengasuhan Anda menciptakan lebih banyak kerugian daripada kebaikan? Apa alasan yang mendasari hal-hal tersebut?

2. Apakah ada cara yang lebih baik untuk menangani situasi tersebut?

Di masa kecilku, kemarahan adalah salah satu bentuk pengasuhan. Sangat mudah bagi saya untuk menerapkan cara itu pada anak-anak saya, tapi apakah ini cara yang terbaik? Semenjak teriakan dan penghinaan tidak mempan pada anak-anak (dan tidak akan pernah mempan), apa yang bisa saya lakukan? Sayapun mempertimbangkan metode alternatif yang lebih masuk akal dan konsisten dengan konsekuensinya, mendorong anak-anak dan berkomunikasi dengan mereka.

3. Apa yang bisa saya pelajari dari hal ini?

\"\"Saya bisa saja terus-menerus menghukum diri sendiri ketika sedang kacau, tapi saya juga bisa mendekati masalah ini sebagai seorang mahasiswa dan belajar dari kesalahan. Becky Tirabassi, penulis The Burning Heart Contract, mengatakan, "Jika Anda menyembunyikan atau menutupi kelemahan dan kekurangan Anda dari orang lain, Anda hanya melindungi kebebasan Anda untuk melakukan kesalahan yang sama."

Pelajaran apa yang ada untuk belajar dari kesalahan-kesalahan Anda? Apa yang dapat Anda lakukan dengan baik? Apa yang berhasil dengan baik, dan mengapa?

4. Apakah saya telah mengatasi situasi bersama dengan anak saya?

Ketika salah satu anak saya masih masih di SMA, saya kehilangan kesabaran dan menangani situasi dengan sangat buruk. Anak saya dengan cepat mengatakan bahwa kami semua telah melakukan kesalahan, dan ia juga mengatakan bahwa hal itu akan menjadi sebuah penyimpangan di ingatan dia nantinya. Apa yang anak ini ingat lebih dari sekedar percakapan kami di sore hari itu saat kami akhirnya melalui masalah itu bersama-sama.

Anak-anak kita tahu bahwa kita bukanlah seseorang yang sempurna. Tapi biarkan mereka juga tahu bahwa hubungan kalian akan selalu menjadi semakin kuat karena Anda tidak meninggalkan sebuah situasi yang tak terpecahkan begitu saja.

Memelihara Pengasuhan

\"\"Kunci terakhir untuk menyediakan rumah yang penuh kasih adalah dengan merawat diri Anda sepanjang waktu. Sebuah hal yang tidak masuk akal jika Anda mengharapkan tujuan pengasuhan Anda akan tercapai jika Anda kurang tidur, dipenuhi perasaan bersalah dan kewalahan menghadapi anak-anak Anda. Ketika saya memiliki tiga orang anak yang masih di bawah dua tahun, saya belajar bahwa jika saya terus bergulat dengan bola pengasuhan saya, maka mereka akhirnya akan runtuh di atas kepala saya.

Pada awalnya saya mencoba melakukan semuanya sendiri. Saya tidak hanya mengurus rumah dan anak-anak, dan saya tidak pernah sendirian. Saya berbelanja untuk bahan makanan dan kebutuhan bulanan dengan tiga orang anak dalam kereta dorong yang tampak seperti sedang mendorong kereta kecil. Saya berjalan di lantai dengan bayi yang rewel sampai rambutku berdiri tegak, berusaha untuk bersabar.

Saya membutuhkan bantuan. Saya mendaftarkan diri dalam program berbiaya rendah yang disebut Mother's Day Out di sebuah gereja lokal. Ini adalah sebuah program yang memiliki reputasi baik dengan tenaga profesional yang dapat memberikan istirahat bagi ibu yang memiliki anak-anak kecil untuk beristirahat selama beberapa jam seminggu. Para ibu dapat pergi ke toko bahan makanan ataupun mall untuk beberapa jam, bahkan dapat melakukan sesuatu yang mewah seperti perawatan manikur.

Tapi saya tidak melakukan satupun dari hal-hal itu. Sekali seminggu saya menitipkan anak-anak saya pada orang yang tepat lalu kembali ke rumah. Saya naik ke atas tempat tidur dan menikmati tidur siang yang nyenyak selama dua jam. Sejak saat itu, jika saya merasa kewalahan di hari Rabu, saya tahu bahwa di hari Jumat nanti saya bisa mengurus kebutuhan saya. Memang tidak cukup banyak, tapi cukup buat saya.

\"\"Saya masih merawat diri saya dengan cara-cara yang sederhana. Saya tidak mampu untuk melakukan spa atau berbelanja dengan royal untuk barang-barang mahal, tapi saya bisa beranjak ke tempat tidur pada waktu yang sama setiap malam. Saya mengkonsumsi makanan sehat (hampir setiap saat), dan berjalan setiap hari, meskipun hanya untuk setengah jam. Saya melakukannya tidak hanya untuk diri saya sendiri, saya melakukannya karena saya tinggal di sebuah dunia yang penuh stres. Saya membutuhkan beberapa saat setiap hari dan merawat diri saya, karena saya adalah seorang pengasuh bagi keluarga saya.

Ingatlah Ibu, Pengasuhan Adalah Proses Yang Terus Berjalan

Anak Anda mungkin masih meringkuk dalam buaian Anda atau bahkan telah siap untuk mengajak seorang gadis berkencan. Dalam kedua contoh ini, ketiga prinsip di atas dapat membantu. Tapi ingatlah, pengasuhan adalah sebuah proses. Setiap hari kita memiliki kesempatan untuk mereview tujuan kita, bahkan kesalahan-kesalahan kita, karena kita terus belajar dan berkembang sebagai orangtua dan sebagai seorang pribadi, ketika kita mempengaruhi anak-anak di dalam hati kita dan juga di rumah.

Sumber : cbn.com / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami