PANGGILAN MENJADI RADIKAL: Suatu Panggilan Untuk Belajar Dari Yesus

Kata Alkitab / 12 February 2010

Kalangan Sendiri

PANGGILAN MENJADI RADIKAL: Suatu Panggilan Untuk Belajar Dari Yesus

Puji Astuti Official Writer
7196

"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Yesus

Ada panggilan dari hati Yesus kepada setiap orang untuk datang kepada-Nya dan belajar dari pada-Nya. Yesus tidak hanya datang untuk orang-orang tertentu di Timur Tengah tetapi Dia datang untuk semua orang di dunia. Dia juga tidak datang untuk mendirikan suatu agama tetapi membawa gaya hidup Kerajaan di dunia ini seperti di Surga. Jadi Dia memanggil kita untuk belajar dari pengalaman-Nya akan suatu gaya hidup yang mengubah dunia.

Tuhan mau kita belajar dari Yesus yang datang untuk memanifestasikan gaya hidup Tuhan kepada manusia. Kenapa kita harus belajar dari Yesus? Karena Yesus adalah seorang pembelajar atau murid yang baik dan dalam proses pembelajaran-Nya, Dia telah menunjukkan kemampuan untuk menjadi taat, mau dan rela untuk mengerjakan kehendak Tuhan, anugerah dibawah penderitaan dan dengan kasih memanifestasikan Bapa kepada dunia yang Dia kasihi.

Untuk belajar dari Yesus kita perlu untuk meresponi panggilan-Nya PERTAMA-TAMA dan membiarkan Dia membawa damai dalam saudara mempunyai arti bahwa saudara perlu berdamai dengan Tuhan, diri saudara sendiri dan dengan yang lain BARU KEMUDIAN saudara bisa masuk ke dalam proses pembelajaran yang alami tapi penuh kuasa. Hal ini dimulai dengan memikul kuk-Nya yang punya arti bahwa kita perlu mendisiplinkan diri kita untuk jalan dalam suatu kehidupan yang membawa beban yang sama dengan Yesus. Artinya ada proses penyesuaian dari hidup kita kepada hidup Yesus melalui perjanjian atau covenant kita dengan Dia. Kita tidak dapat belajar dari Dia kecuali kita hidup dalam covenant dengan Dia. Marilah kita memeluk Salib itu dan memikulnya setiap hari. Hal inilah yang mendasari dasar panggilan kita yang sesungguhnya.

Kita perlu untuk mengerti bahwa tidak ada seorang pun yang dapat hidup melebihi kedisiplinannya dan covenant dengan Tuhan adalah suatu disiplin untuk fokus dalam melakukan bagian kita sebagai tanggungjawab kita sehingga Tuhan akan melakukan bagian-Nya dengan yang terbaik dari pada-Nya. Jika saudara tidak bisa menerapkan kedisiplinan dari dalam melalui salib maka yang saudara perlukan adalah kedisiplinan dari luar. Lebih baik menyerah pada proses salib yang datang dari dalam sehingga saudara mati pada diri saudara sendiri dan mulai hidup dalam kesesuaian dengan Yesus dari pada mencoba tanpa hasil untuk menyembunyikan keangkuhan dan kenyamanan hidup kita di dalam. Karena jika kita memberi hidup kita pada Tuhan, maka ini berarti tidak seorang pun yang akan dapat mengambilnya dari kita. Hukumnya adalah ini bahwa tidak seorang pun akan dapat mengambil sesuatu dari apa yang saudara telah beri. Lagi, kita perlu untuk membiarkan salib mengerjakan hidup kita sampai tuntas supaya kita bisa belajar dari pada-Nya.

Yesus datang untuk mambagi hidup. Ini adalah pokok mendasar yang kita perlu untuk belajar: BAGAIMANA HIDUP. Jadi ini tentang belajar kehidupan dan bukan belajar pengetahuan. Jadi untuk belajar bagaimana hidup adalah dengan cara hidup dengan orang lain. Dan hidup dengan orang lain kita perlu punya sikap hati yang benar dan hanya Yesus yang dapat mengajar kita tentang kelemah-lembutan dan kerendahan-hati, Dia tidak hanya menjelaskan arti katanya dalam teori tetapi melalui praktek kehidupan dalam cara yang sangat alamiah tentang kelemah-lembutan dan kerendahan-hati yang keluar dari dalam.

Mencoba untuk mendefinisikan kelemah-lembutan dan kerendahan-hati diluar komunitas atau hidup bersama adalah sama sekali salah sebab kelemah-lembutan dan kerendahan-hati hanya datang secara alamiah melalui hubungan dengan sesama. Jadi kelemah-lembutan adalah kemampuan untuk membawa kuasa dibawah kendali sehingga kita tidak akan memaksa apa yang kita mau untuk orang lain tapi membiarkan Tuhan mengerjakan jalan-Nya sendiri dalam segala sesuatu yang terjadi. Dan kerendahan-hati adalah kemampuan untuk menerima apa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, dalam aspek horisontal adalah kemampuan untuk menerima dan mengakomodasi kesalahan orang lain tanpa menghakimi orang tersebut.

Saya kira tidak akan ada orang yang akan memandang rendah apa yang Yesus berikan karena kita semua rindu untuk hidup dalam hubungan yang damai satu dengan yang lain.

Yesus memanggil setiap orang tanpa melihat agama, kebangsaan, bahasa dan suku untuk datang dan belajar dari Dia. Saya pun ingin menyatakan undangan-Nya kepada semua orang tanpa melihat agama dan falsafah yang dianutnya, ataupun latar belakangnya, dan bahkan Generasi X untuk datang pada Yesus dan belajar dari Dia. Saudara punya hak untuk datang sebab Yesus memanggil semua untuk belajar dari Dia gaya hidup Kerajaan. Selamat datang pada Pemuridan.

Sumber : Jonathan Pattiasina.com
Halaman :
1

Ikuti Kami