Stress Bisa Bikin Awet Muda! Kok Bisa ya...

Psikologi / 24 January 2010

Kalangan Sendiri

Stress Bisa Bikin Awet Muda! Kok Bisa ya...

Puji Astuti Official Writer
5189

Berikut pernyataan yang belum pernah Anda dengar: "Aku sangat tertekan - ini keren sekali!" Tetapi kenyataannya, beberapa situasi penuh tekanan - bisa baik bagi kesehatan Anda.

"Ada jenis stres baik dan buruk. Jenis yang buruk adalah ketika sudah kronis dan tak terkendali, seperti ketegangan yang disebabkan oleh perkawinan yang tidak bahagia atau kerabat yang sakit," kata Edward Calabrese, Ph D., seorang ahli toxicologist di University of Massachusetts di Amherst . "Tapi ada banyak hal positif yang terkait stress singkat yang bisa diatasi dengan cepat," seperti terjebak dalam kekusutan lalu lintas atau berkeringat ketika harus presentasi di tempat kerja.

Dalam penelitian di Ohio State University baru-baru ini, tikus yang mengalami stres singkat namun intens lebih mampu melawan flu. Dan segelintir penelitian telah menemukan stres jangka pendek dapat mengurangi risiko diabetes, penyakit jantung, kanker, dan Alzheimer.

Alasannya? Stres membuat Anda tersentak ke dalam modus perbaikan. Cara kerjanya seperti ini: Ketika Anda melukai diri sendiri, tubuh Anda berteriak untuk menarik perhatian dan mulai memperbaiki sendiri - penyembuhan luka dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda untuk melindungi terhadap infeksi. Stres jangka pendek bekerja dengan cara yang sama. Awalnya, ia memproduksi radikal bebas dan hormon seperti kortisol yang mendatangkan masalah pada jaringan Anda. Tapi kemudian, ketika tubuh Anda merasakan kerusakan, itu merupakan panggilan bagi kru pembersihan. Jika Anda  mengalami stres singkat, Anda dapat menyembuhkan diri sendiri dengan cepat dan masih memiliki sisa energi yang cukup untuk memperbaiki luka yang terjadi sehari-hari, seperti goresan atau memar.

Bahkan para peneliti menemukan bahwa stress singkat bisa membantu memperpanjang hidup Anda. Konsep yang masuk akal: Seperti karena usia Anda, tubuh Anda tidak dapat sembuh dengan mudah, kata Edward Masoro, Ph D., profesor emeritus di departemen fisiologi di University of Texas. Jika stres ringan terjadi pada proses pemulihan, "masuk akal bahwa hal itu akan memperlambat penuaan," katanya.

Ada penelitian untuk mendukung teori ini. Ketika para ilmuwan secara berkala membuat stres lalat dan cacing dengan mengekspos mereka pada panas, mereka hidup lebih lama.

Tapi stres sendiri tidak akan membantu jika Anda tidak bersantai sesudahnya. Tubuh Anda tidak bisa mulai memperbaiki sendiri sampai ketegangan telah berhenti, maka "bila stres terlalu berat atau terlalu lama, Anda tidak akan punya kesempatan untuk pulih," kata Mark Mattson, Ph D., seorang ahli syaraf di National Institute on Aging. Mungkin lebih baik hanya beristirahat di sofa dengan sebuah buku bagus atau bermain dengan anjing Anda.

Kunci lain untuk memetik manfaat dari ketegangan adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara terlalu banyak dan terlalu sedikit, kata Debbie Mandel, seorang spesialis manajemen stres dan penulis "Addicted to Stress: A Woman's 7 Step Program to Reclaim Joy and Spontaneity in Life." Meskipun kadang-kadang merasa letih bisa baik bagi Anda, 89 persen wanita Amerika usia 30-43 mengalami stres yang signifikan, menurut sebuah survey baru-baru ini oleh American Psychological Association.

Jadi, kunci untuk bisa mengambil keuntungan dari stress ini, Anda harus bisa menyeimbangkan antara ketegangan dalam hidup Anda dan waktu untuk bersantai.

Sumber : MSNBC
Halaman :
1

Ikuti Kami