Jangan Sampai Si Kecil Mendengar Kalimat Ini…

Parenting / 16 January 2010

Kalangan Sendiri

Jangan Sampai Si Kecil Mendengar Kalimat Ini…

Tammy Official Writer
3591
Si buyung bagaikan fondasi bangunan dimana Andalah sang arsiteknya sebagai orang-tuanya. Fondasi yang ditanamkan kepadanya di masa kecilnya akan menentukan akan menjadi seperti apakah ia ketika ia beranjak dewasa.

Ketika kita mendidiknya, terkadang kita lupa bahwa si kecil belum bisa membedakan mana yang benar dan yang salah. Hal itu memicu kita bersikap kita lebih keras lagi, hingga akhirnya meluncurlah kata-kata yang sebenarnya tak dapat mereka pahami, seperti:

1. "Karena mama bilang begitu!" Ini bagaikan komunikasi satu arah saja ketika sang anak menanyakan alasan dari suatu hal kepada Anda. Alasan ini biasanya Anda lontarkan ketika Anda kesal. Tetapi biasanya jawaban sepihak seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan bisa saja malah membuat anak membantah terus. Anak balita harus diberi penjelasan mengapa mereka harus melakukan sesuatu hal yang Anda perintahkan.

2. "Kamu dalam masalah besar!" Hentikanlah menggunakan kata-kata ini, karena malah membatasi kreativitas anak. Bukannya tak mungkin jika malah juga mereka menjadi takut untuk mencoba hal-hal baru.

3. "Kalau kamu makan es krim nanti kamu tidak mau makan!" Lebih baik gunakanlah kata-kata yang lebih halus tanpa bentakan. Berikan saran agar si kecil makan es krim setelah makanan utama.

4. "Karena aku ibumu!" Ini bisa menjadi kata pamungkas bagi Anda saat Anda sudah kehabisan alasan sama sekali untuk membuat si kecil menuruti perintah Anda. Jika kata-kata ini sering Anda pakai, bukan mustahil jika ia akan terlihat manis dan berpura-pura menurut di depan Anda, tetapi di belakang Anda ia kan menunjukkan sikap pembangkang.

\"Jangan5. "Kalau kamu masih membantah, nanti tidak jadi belanja mainannya!" Jangan terlalu sering memberi ancaman pada anak-anak, apalagi jika Anda tak berniat melakukannya. Gunakan saja penjelasan yang sesuai dengan usianya dan mudah dicerna. Lagipula, ia akan tahu bahwa Anda hanya mengancam, dan akhirnya tak takut lagi dengan konsekuensi yang akan diterimanya bila membantah.

6. "Jangan sampai Mama ambil mainan itu, ya!" Berilah reward dan punishment untuk sesuatu yang dilakukan anak. Misalkan si kecil mau membereskan mainannya, maka nanti akan hadiah. Hadiah tak harus selalu dalam bentuk benda. Membacakan buku cerita, ataupun memberikan pelukan sayang juga merupakan bentuk reward kepada si kecil.

7. "Jangan banyak tanya. Ayo cepat, kerjakan!" Anak-anak adalah pribadi yang penuh dengan keinginantahuan. Mereka ingin tahu banyak hal, dan akan mencari jawaban hingga mereka puas dengan jawabannya. Bersabarlah untuk memberikan penjelasan.

8. "Habiskan makan malamnya. Kalau tidak, nanti kamu tidak boleh makan camilan." Sebisa mungkin jangan berikan ancaman jika anak tak ingin menghabiskan makanan yang tidak disukainya. Hal ini hanya akan membuat anak semakin trauma dengan suatu jenis makanan.

9. "Jangan sampai mama hitung sampai 3!" Jangan buat anak merasa tertekan. Buatlah ia merasa nyaman dengan lingkungannya. Mendikte atau memberi ancaman hanya memberi contoh buruk buatnya dan akan terbawa hingga ia besar.

10. "Wah... Ini dia anak mama yang imut dan lucu-lucu..." Ah, Anda sendiri pasti mengingat bagaimana Anda merasa kesal ketika mendapat rayuan seperti ini dari orang-tua Anda dahulu. Anak yang sudah memasuki usia sekolah sudah memiliki rasa malu. Jangan berikan panggilan atau pujian yang bisa membuatnya malu di depan teman-temannya.

Sumber : kompas.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami