3 Topik Lelucon Yang Tabu Bagi Pria

Marriage / 15 January 2010

Kalangan Sendiri

3 Topik Lelucon Yang Tabu Bagi Pria

Puji Astuti Official Writer
4589

Bagi kebanyakan pria, wanita yang memiliki selera humor tentu akan menjadi pasangan hidup yang menyenangkan. Dan meskipun Anda patut bangga jika Anda menjadi salah satu wanita tersebut, namun ada beberapa hal yang sangat sensitive bagi pria, jadi jangan menjadikan topik tersebut sebagai bahan lelucon, karena mungkin saja akibatnya bisa fatal. Beberapa topik tersebut adalah berikut:

Masa depan rambutnya - berkaitan dengan kebotakan. 

Dengan pengecualian pria  yang muncul dalam film  Hollywood, banyak pria dengan kubah krom mengkilat dikepalanya tidak dianggap pria yang seksi. Itu sebabnya banyak pria stres mengenai potensi kerontokan rambutnya. Dan kalau ada sedikit bahkan ada kemungkinan menipis, itu pasti akan menjadi bahan pembicaraan yang sangat menyakitkan.

"Saya pernah diberi lelucon yang berkata lebih baik saya ambil topi karena di luar dingin dan ia tidak ingin kepala saya masuk angin," kata Rich (30) - bukan nama sebenarnya. "Saya tahu kalau rambut saya mulai menipis, tapi aku tidak butuh wanita yang mengingatkan saya tentang hal itu... bahkan jika bercanda."

Gaji yang tidak cukup

Ini mungkin sedikit kuno, tapi merupakan anggapan umum bahwa kepala keluarga harus mencukupi kebutuhan keluarga. Ketika gaji tidak mencukupi, para pria merasa benar-benar di kebiri. Ini seperti mengukur nilai seseorang dengan tebal dompetnya tapi inilah kenyataannya.

Intinya: Ini bukan bahwa pria tidak menghargai kemampuan perempuan dalam bidang keuangan. Namun jangan menyinggung masalah keuangan yang minim untuk dijadikan lelucon. 

Ibunya

Ini adalah aturan yang harus dipatuhi dalam lapangan permainan: Setelah Anda menikahi anak laki-lakinya, jangan pernah menjelek-jelekkan ibunya. Tentu saja, ibu mertua Anda penuh dengan kekurangan. Namun terimalah dia apa adanya, dan jangan pernah menjadikan ibu mertua Anda menjadi bahan lelucon. Mengapa? Karena suami Anda itu, bagaimanapun adalah anaknya, dan dia sangat mencintai ibunya sekalipun itu tidak ditunjukkannya.

Menceritakan lelucon pada pasangan tentu akan membuat saat-saat kebersamaan lebih menyenangkan. Namun, bijaksana dalam berlelucon akan menyelamatkan Anda dari konflik yang tidak perlu.

Sumber : Berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami