Busway Membuang Rp 30 Miliar Per Tahun

Nasional / 15 January 2010

Kalangan Sendiri

Busway Membuang Rp 30 Miliar Per Tahun

Lestari99 Official Writer
2767

Hal mengejutkan diungkapkan oleh Institut Studi Transportasi (Instran) yang menghitung pemborosan yang dilakukan transportasi busway Transjakarta hingga mencapai Rp30 miliar per tahun.

Izzul Waro selaku staf ahli Instran dalam diskusi yang berjudul Enam Tahun Busway Transjakarta Berjalan Mundur di Jakarta pada Kamis (14/01) mengungkapkan menguapnya uang puluhan miliar itu terutama disebabkan minimnya stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBBG) yang merupakan bahan bakar busway dan saat ini baru ada tiga, yakni di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Pemuda dan Rawa Buaya. Ketiga SPBBG ini harus melayani ratusan armada busway yang melayani delapan koridor.

"Minimnya jumlah SPBBG membuat armada bus Transjakarta yang hendak mengisi bahan bakarnya harus menempuh waktu yang cukup lama dan membuang sia-sia bahan bakar yang ada. Dampak dari hal ini adalah semakin lambatnya waktu kedatangan (headway) bus," ujarnya.

Instran menggarisbawahi beberapa hal yang harus dibenahi BLU Transjakarta setelah enam tahun beroperasi, yaitu jarak waktu kedatangan antar bus (headway), kepadatan penumpang, infrastruktur, kemacetan serta tingkat kejahatan yang masih terjadi di dalam bus.

Selain minimnya SPBBG, pemborosan juga terjadi dari jumlah petugas halte yang seharusnya bisa dikurangi jika BLU Transjakarta menerapkan sistem tiket elektronik, sehingga efisiensi anggaran untuk menggaji petugas bisa dilakukan. Sistem tiket elektronik selain untuk menekan anggaran juga dibutuhkan untuk mengontrol pemasukan busway setiap hari. Karena sampai saat ini tidak ada yang mengetahui angka pasti pemasukan busway setiap hari. Selain itu, tiket elektronik jauh lebih murah daripada tiket kertas manual yang saat ini masih diterapkan di beberapa koridor. Tiket elektronik saat ini diberlakukan di koridor I, II dan III, sementara tiket manual masih berlaku di koridor IV-VIII.

Kenaikan tarif busway juga dianggap belum pantas untuk dilakukan karena pelayanan yang diberikan busway dinilai belum maksimal. Karena kenaikan dengan pelayanan yang optimal akan membuat masyarakat pengguna dapat memaklumi kebijakan tersebut. Transjakarta memang telah beroperasi selama 6 tahun di Jakarta, namun masalah yang ditimbulkannya juga belum mendapatkan pemecahan yang berarti. Masih banyak hal yang harus terus dipikirkan pihak terkait berkenaan dengan masalah-masalah yang menyertai pengoperasian busway di ibukota negara ini.

Sumber : antara
Halaman :
1

Ikuti Kami