Wanita Ini Bisa Hidup Tanpa Uang

Nasional / 10 January 2010

Kalangan Sendiri

Wanita Ini Bisa Hidup Tanpa Uang

Tammy Official Writer
4424
Sekitar 22 tahun lalu Heidemarie Schwermer, yang masih menjadi guru melangkah dari pernikahannya yang sulit, pindah dengan dua anaknya dari pedesaan Lueneburg ke kota Dortmund, di area Ruhr di Jerman, dimana populasi tunawismanya, yang dengan cepat ia perhatikan, di atas rata-rata dan mencolok dalam keputusasaan mereka.

Reaksinya adalah syok. "Ini tidaklah benar, ini tak bisa terus terjadi," ujarnya pada dirinya. Setelah refleksi yang sangat hati-hati ia membangun apa yang orang Jerman katakana Tauschring - sejenis toko barter - sebuah tempat dimana orang bisa menukar keahlian-keahlian mereka atau harta benda mereka dengan keahlian-keahlian atau juga harta benda mereka, sebuah zona bebas uang dimana potong rambut bisa ditukar dengan perbaikan mobil; pemanggang bekas yang masih berfungsi juga bisa ditukar dengan beberapa cardigan bekas. Ia menyebutnya Gib und Nimm, Give and Take.

Ini selalu menjadi kepercayaan Schwermer bahwa tunawisman tidak memerlukan uang untuk masuk ke masyarakat: melainkan mereka seharusnya bisa memperlengkapi diri mereka sendiri dengan menjadikan diri mereka berguna, meskipun memiliki hutang, miskin atau pengangguran. "Saya selalu percaya bahwa bahkan jika Anda tidak memiliki apapun, Anda sangatlah berharga. Setiap orang memiliki tempatnya di dunia ini."

Menurutnya, kita sudah hidup di perekonomian barter. "Kita pergi bekerja untuk mendapatkan uang. Saya ingin pergi lebih jauh lagi," ujarnya. Apakah yang lebih jauh dan seberapa jauhkah yang cukup? Idealnya, Schwermer lebih menyukai untuk memimpin dengan contoh dan memberikan keberanian bagi orang lain untuk mengubah perilaku mereka terhadap uang dan bagaimana mereka menghidupinya dan berkontribusi kepada masyarakat. Tekanan untuk membeli dan memiliki, ia merasakan, begitu intens sekali di beberapa tahun ini. Konsumerisme esensialnya adalah mengenai "sebuah cara untuk mengisi sebuah tempat kosong di dalam. Dan kekosongan itu, dan rasa takut akan kehilangan, dimanipulasikan oleh media atau perusahaan-perusahaan besar." Ada sebuah ketakutan bahwa dengan tidak membeli atau tidak memiliki sesuatu maka seseorang individu akan terjatuh dari masyarakat. Ironisnya, klaimnya, barang-barang tidak pernah mengisi kekosongan spiritual dan berbelanja dan penimbunan harta justru seperti mengisolasi orang bukan mengisinya.

Wanita Tanpa UangApakah ia mencoba untuk memulai sebuah revolusi?
"Tidak, saya berpikir bahwa saya sedang menanam benih," ujarnya. "Mungkin saja orang datang ke kuliah saya dan memutuskan untuk berbelanja lebih sedikit. Intinya dari gaya hidup saya tanpa uang adalah untuk mengijinkan kemungkinan dari jenis masyarakat yang lain."

Jika melihatnya secara langsung, Schwermer terlihat begitu mempesona dan bersemangat dengan wajah yang terlihat awet muda dengan gigi dan pandangan mata yang sehat. Tak terlihat bahwa ia sudah berusia 67 tahun. Mungkin juga dikarenakan gaya hidupnya membuat ia terlihat bahagia.

Sumber : timesonline.co.uk
Halaman :
1

Ikuti Kami