Berbisnis Bersama Keluarga

Investment / 26 December 2009

Kalangan Sendiri

Berbisnis Bersama Keluarga

Budhi Marpaung Official Writer
2433

Membangun usaha bersama dengan rekan satu kantor atau teman sewaktu sekolah merupakan hal yang biasa terjadi akhir-akhir ini. Namun, bagaimana bila Anda harus mengelola usaha Anda bersama dengan anggota keluarga Anda? sepertinya perlu usaha ekstra untuk melakukannya. Selain karena jalur kekerabatan yang sangat dekat, rasa sebagai satu darah menjadi terkadang muncul masalah-masalah yang tidak akan diketemukan bila itu berhubungan dengan orang yang kurang kita kenal.

Sudah banyak sebenarnya orang-orang sukses muda yang menjalankan bisnis yang awalnya didirikan dan dijalankan oleh orangtua atau kakek mereka. Namun, mereka pun sampai saat ini berhasil melakukannya. Anda pun bisa melakukannya juga.

Ada beberapa hal yang perlu Anda pahami dan ingat sebelum membangun bisnis keluarga atau baru saja menjalankannya:

1. Utamakan Keluarga. Ini adalah poin utama dan sangat pantang untuk dilupakan oleh siapa saja yang hendak atau sudah terjun dalam bisnis keluarga. Bila bisnis yang Anda bangun ini Anda lihat akan merusak hubungan antaranggota keluarga, lebih baik lupakan saja mengajak mereka menjadi bagian usaha Anda. Namun, jika mereka ada yang tertarik untuk bergabung dalam bisnis Anda, ajaklah mereka. Jika Anda seorang ayah/ibu, maka Anda harus bisa memilah-milah mana urusan kerja dan keluarga. Jangan dicampuradukkan.

2. Tetapkan Harapan dan Peran Dengan Jelas. Pastikan Anda sudah mengetahui apa yang akan dilakukan oleh setiap saudara Anda atau anak-anak Anda (bila Anda adalah seorang orang tua) di dalam bisnis yang sedang dijalani saat ini. Sebisa mungkin, lakukan dengan dua cara yakni informal (lisan) dan juga secara tulisan resmi.

3. Tetapkan Standar Lebih Tinggi. Karena apa yang Anda lakukan adalah murni karena profesionalitas dan Anda melihat kemampuan dari anggota keluarga Anda lebih daripada karyawan yang lain maka bukanlah sesuatu yang salah kalau pada akhirnya Anda akan berekspektasi tinggi terhadap kinerja mereka. Walaupun ini bisa saja menimbulkan konflik yang cukup tinggi, namun hal ini tetaplah harus Anda lakukan. Oleh karena itu, mulai ingatkan kepada anggota keluarga Anda akan apa yang akan terjadi jika mereka bergabung dalam bisnis atau perusahaan.

4. Biarkan Perubahan Terjadi. Dalam kerangka sistem nilai Anda secara keseluruhan, biarkan generasi penerus Anda nantinya mengerjakan secara berbeda. Biarkan mereka mengeksplorasi visi mereka dan bila Anda tahu, begitulah cara bisnis keluarga bertumbuh.

5.  Berikan Ladang Mereka Sendiri. Yang perlu ditanamkan mulai dari saat ini adalah biarkan generasi penerus Anda nantinya mengerjakan bidang yang menjadi tanggungjawab mereka. Jangan berikan apa yang menjadi bidang yang telah kita tekuni sejak lama kepada mereka. Hal ini akan memupuk rasa kepedulian mereka untuk mengembangkan bisnisnya lebih maju dan maju lagi.

Namun, dari 5 hal diatas ada satu hal tambahan yang perlu Anda lakukan ketika hendak berbisnis keluarga yakni jangan lupa memberitahu anggota keluarga Anda bahwa Anda menghargai dan bangga terhadap mereka. Hal itu sangatlah berarti.

Sumber : The Big Idea; Donny Deutsch; Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Halaman :
1

Ikuti Kami