Di daerah pedalaman, penyebab tingginya anak yang tak mengenyam pendidikan didapati karena banyak faktor, antara lain dikarenakan keterbatasan fasilitas, kesulitan ekonomi keluarga, dan faktor ekonomi keluarga.
"Selain jumlah anak yang tak bersekolah tinggi, angka putus sekolah juga tinggi. Bisa mencapai 50 persen," ujar Sudiyanto, Kepala SDN Kartamulia 1, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.
Prihatin dengan remaja Indonesia yang putus sekolah mendorong Sampoerna Foundation bersama 34 partnernya menggelar kampanye Save a Teen (Selamatkan Remaja, red). Kampanye tersebut bertujuan membangkitkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dengan menyalurkan donasi yang digalang di mal-mal, tempat hiburan, restoran, bank, hingga hotel yang berada di Jakarta dan Bandung.
Mereka menargetkan agar kampanye ini dapat mengumpulkan donasi sekitar 10 miliar rupiah. Dana tersebut ditargetkan bisa membiayai lebih dari 12.000 siswa SMP dan SMA di seluruh Indonesia.
Pendidikan merupakan hak setiap individu. Karena melalui pendidikan, setiap anak yang lahir di dunia dibekali persiapan untuk menata masa depannya. Kiranya setiap orang bahkan juga setiap anak menyadari pentingnya arti pendidikan sehingga mau berjuang untuk memperolehnya.