7 Cara Kendalikan Amarah

Psikologi / 9 December 2009

Kalangan Sendiri

7 Cara Kendalikan Amarah

Tammy Official Writer
3547
\"KendalikanAda saja orang yang begitu cepat dan mudahnya menumpahkan rasa marahnya pada orang lain. Ada yang berusaha menahannya, ada yang tak peduli dan menumpahkan dengan berlebihan. Terkadang kebiasaan amarah seseorang sudah dikaitkan menjadi sifatnya. "Ah, memang dia tukang ngamuk," ucap seseorang tentang orang lain yang suka marah-marah.

Ternyata sifat gampang marah bisa diubah, demikian pendapat para peneliti kesehatan mental. Salah satu penelitian juga mengungkapkan bahwa resiko serangan jantung bisa ditekan dengan mengurangi rasa marah. Nah, lantas bagaimana cara mengurangi keinginan untuk marah supaya tidak lekas jantungan?

Berikut tips-tipsnya:
1. Rajin olahraga secara teratur. Dengan melakukan hal ini terbukti dapat mengurangi stress dan memperbaiki suasana hati sehingga bisa mengatasi naik turunnya emosi. Olahraga yang membuat rileks efektif untuk mengatasi sifat mudah marah.
2. Tanyakanlah pada diri Anda sendiri apakah dengan marah-marah akan bermanfaat bagi orang-orang di sekitar Anda. Misalkan, tanyakan "Apakah saya dapat mengkontrol situasi ini? Dapatkan saya mengubahnya menjadi lebih baik dengan marah-marah?"
3. Atasi ketegangan pada diri Anda dengan mengambil beberapa napas dalam dan membuat otot-otot rileks. Bisa juga dengan mendengarkan musik lembut atau memvisualkan diri sendiri tengah berlibur di tempat favorit.
4. Periksa kembali bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan orang lain. Banyak situasi yang menyulut kemarahan melibatkan orang lain. Saat diskusi menjadi panas dan membuat marah, hitung hingga 10 sebelum berbicara. Ambil nafas terlebih dahulu. Dengarkan lawan bicara secara seksama.
5. Sisipkanlah humor karena terbukti efektif meredakan amarah.
\"Kendalikan6. Cari alternatif, apakah Anda hanya marah-marah pada situasi tertentu? Selama beberapa minggu, buatlah catatan kapan dan dimana Anda biasa marah-marah. Kemudian lihat apakah ada kecenderungan tertentu yang memicu kemarahan.
7. Pertimbangkan untuk mengikuti konseling bila perlu. Ceritakanlah pada dokter Anda mengenai kebiasaan marah-marah Anda ini. Melalui dokter tersebut, ia akan merujukkan Anda pada orang yang ahli.

Ingatlah, bahwa apabila menghadapi masalah, rasa amarah belum tentu akan menyelesaikan permasalahan tersebut. Jernihkan pikiran Anda, jangan sampai amarah Anda justru membuat permasalahan semakin rumit.

Sumber : kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami