Banjir akibat hujan deras yang melanda Kota Jedah, Mekah, dan Kawasan Padang Arafah, Kerajaan Arab Saudi pada Rabu (25/11) sore yang menewaskan 48 orang menyisakan masalah dan kerepotan warga dan pemerintah setempat. Dalam pernyataannya, Direktur Jenderal Pertahanan Sipil di kawasan Mekah, menyatakan lebih 900 orang berhasil diselamatkan dalam musibah itu.
Curah hujan mencapai 70 milimeter yang melanda Kota Jeddah sekitar dua jam lebih, hampir mendekati jumlah dua pertiga tingkat curah hujan di Arab Saudi sepanjang tahun. Hujan lebat dan banjir menyebabkan puluhan rumah roboh dan menghanyutkan sejumlah mobil.
Gubernur Jeddah Pangeran Mishaal bin Majid seperti yang dikutip Arabnews, Kamis (26/11), memerintahkan pembentukan pusat kontrol darurat (operation centre) utuk memonitor perkembangan terakhir dampak bencana alam tersebut.
Di Distrik Abraq Al-Raghama sejumlah warga naik ke atap-atap rumah mereka untuk menghindari banjir, sementara sistem drainasi di seluruh bagian kota tidak mampu menahan beban luapan air yang di luar kelaziman itu. Unit pertahanan sipil kota Jeddah mengerahkan perahu-perahu karet untuk menolong warga yang masih berada di atap rumah, sementara helikopter mengawasi dan memantau dari udara.
Sumber : mediaindonesia.com