Minimnya Fasilitas Kesehatan, Rengut Nyawa Ibu dan Bayi

Nasional / 19 November 2009

Kalangan Sendiri

Minimnya Fasilitas Kesehatan, Rengut Nyawa Ibu dan Bayi

Puji Astuti Official Writer
3608

Indonesia merupakan negara kepulauan, namun sangat disayangkan pembangunan belum merata. Salah satu masalah yang dihadapi banyak daerah adalah minimnya fasilitas kesehatan. Sebuah kejadian harus merengut nyawa seorang ibu dan bayinya ketika wanita yang hamil tua asal Desa Daandung, Kecamatan Kangayan (Pulau Kangean) Jawa Timur ini dirujuk ke RSD Sumenep untuk melahirkan.

Wanita yang bernama Uni ini, naik  Kapal Motor Penumpang (KMP) Dharma Bahari Sumekar (DBS) I menuju pelabuhan Sumenep, Madura. Namun di tengah perjalanan, Uni sudah mengalami kontraksi. Uni di bawa ke musola kapal dan dengan bantuan dokter dan bidan Puskesmas Kangayan dia melahirkan dengan alat medis yang sangat terbatas. Sayangnya, nyawa Uni maupun bayinya tidak bisa terselamatkan.

"Kasus ini seharusnya tidak terjadi, bila di pulau itu disediakan puskesmas plus atau sekelas rumah sakit yang memadai untuk persalinan," demikian ungkap anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Badrul Aini.

Penumpang KMP Dharma Bahari Sumekar yang menyaksikan kejadian ini terketuk hatinya dan langsung mengumpulkan sumbangan bagi pemulangan ibu dan bayi tersebut kembali ke kampung halamannya. PT Sumekar, pemilik kapal KMP DBS I juga memberikan santunan sebesar 1,5 juta. Total sumbangan adalah 3 juta rupiah dan digunakan untuk menyewa kapal nelayan untuk membawa ibu dan bayi yang telah meninggal itu kembali ke Pulau Kangean.

Masalah kesehatan masyarakat menjadi salah satu beban bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini. Pemerataan pembangunan dan juga fasilitas memadai bagi masyarakat menengah ke bawah harus menjadi prioritas.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami