"Perlu keseriusan, komitmen, dan dibuktikan dengan implementasi. Untuk Jakarta, hal ini sangat sulit karena permasalahannya sudah sangat kompleks. Tapi, bisa dimulai dengan kepedulian masyarakatnya," ujar Amol Titus, CEO IndonesiaWise.
Konsep eco city harus menjawab persoalan perkotaan seperti pemukiman, sistem transportasi, suplai energi, ketersediaan air, serta juga aspek sosiokultural. Dan untuk mewujudkannya, diperlukan keterlibatan seluruh stake holder, baik pemerintahan, kalangan bisnis, maupun juga peran aktif masyarakat.
Untuk membangun eco city diperlukan kerangka kerja seperti membangun kepedulian dan melakukan perubahan gaya hidup yang dimulai dengan sikap dan pemikiran yang berorientasi lingkungan, kontrol konsumsi personal, serta mempunyai keinginan untuk melakukan penghematan dan daur ulang terhadap produk-produk yang sudah tak terpakai.
Singapura, Hyderabad di India, Cape Town di Afrika Selatan, Abu Dhabi, London, Curitiba di Brasil, dan Kopenhagen adalah kota-kota di dunia yang berhasil menerapkan kota eco city. Untuk ke depannya, Amol tengah berkonsultasi dengan Reggy Hasibuan, seorang Climate Champions British Council, yang memiliki konsep menjadikan Malang sebagai pionir eco city di Indonesia.