Prinsip Alkitabiah Berpikir Tentang Hari Esok

Investment / 14 November 2009

Kalangan Sendiri

Prinsip Alkitabiah Berpikir Tentang Hari Esok

Budhi Marpaung Official Writer
3482

Tidak ada orang di dunia ini yang menginginkan hidup sengsara di masa tuanya. Semua dari kita pasti menginginkan hidup yang sejahtera. Banyak upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu, salah satunya dengan berinvestasi tentu saja. Namun, tak banyak dari kita yang mengetahui seperti seharusnya kita menggenapi tujuan hidup kita di masa mendatang? Apakah memang diperlukan sebuah perencanaan? Kalau perlu, seperti apa perencanaan yang harus kita buat?

Sebagai orang percaya, kita perlu menyadari bahwa Alkitab adalah jawaban dari setiap hal yang kita tanyakan. Jadi, setiap pertanyaan yang ada dalam diri kita, Allah sudah mempunyai jawabannya. Begitu pun dengan kehidupan akan hari esok, Dia sudah merancangkan sejak semula. Bagian kita adalah menggenapinya. Agar kita dapat mencapai tujuan Allah maka tidak ada cara lain, yaitu kita harus berjalan dalam firman Allah.

Di dalam Amsal 21:5 yang berbunyi: "Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan," kita diajar untuk tetap memiliki perencanaan selama masih di dunia ini. Iman yang kita miliki bukanlah menjadi alasan bagi kita tidak melakukan rancangan.

Setidaknya ada 4 hal yang harus Anda perhatikan ketika berpikir tentang merancang hari esok yang sejahtera:

1. Kenali kebutuhan-kebutuhan di masa tua Anda. Ketika Anda sudah tidak produktif lagi karena usia, masa-masa seperti itu adalah masa yang mahal. Banyak atau sedikitnya uang yang dibutuhkan pada masa tua sangat bergantung dengan kebutuhan Anda di masa tua yang akan Anda jalani. Hal ini akan sulit dijalankan bila Anda memiliki pikiran untuk hari ini saja. Sebisa mungkin bila Anda hendak berinvestasi, mulailah melakukannya untuk jangka panjang.

2. Kenali kebutuhan-kebutuhan finansial di masa depan. Untuk hal ini sebenarnya sangat tergantung dengan gaya hidup, berapa lama Anda dan anggota keluarga lainnya hidup. Ada orang yang memiliki impian atau tujuan di masa tuanya nanti ia dapat berkeliling dunia atau bisa mengunjungi beberapa tempat wisata bersama dengan pasangannya atau keluarganya. Bila itu sudah ditetapkan dari sedari Anda muda maka itu akan menjadi kebutuhan finansial Anda di masa depan. Dan tidak lupa, biaya perawatan kesehatan juga sudah harus diperkirakan mengingat tubuh Anda sudah tidak seperti dulu lagi.   

3. Kenali kebutuhan-kebutuhan Anda tentang tempat tinggal. Kebanyakan orang yang sudah lanjut usia lebih suka tinggal di rumah mereka sendiri ketika mereka sudah tua. Walaupun lemah atau rentan, atau terkena penyakit kronis, orang tua ingin tetap tinggal di lingkungan yang akrab baginya. Mulai perkirakan biaya seperti siapa saja yang akan menemani Anda di masa tersebut, apakah seorang anak, seorang pekerja kesehatan profesional yang ada setiap saat untuk Anda atau pembantu untuk mengurusi rumah atau ketiga-tiganya Anda pilih? Besar kecilnya dana atau asset yang harus disimpani sangatlah bergantung pada siapakah yang menemani Anda di rumah. Jika anak, sudah pasti tidak perlu dana untuk mengeluarkannya, tetapi jika seorang pekerja kesehatan/pembantu rumah dipastikan uang yang akan dikucurkan tidaklah sedikit.

4. Kenali kebutuhan-kebutuhan kesehatan Anda. Ada banyak informasi tersedia pemeliharaan kesehatan fisik dan mental, juga tentang mencapai level ekonomi yang aman agar bisa semandiri mungkin. Anda dapat menjalani hidup yang aktif dan produktif dan menikmati masa tua Anda. Usia yang panjang memberikan peluang-peluang baru bagi tahun-tahun di masa tua Anda.

Bila Anda sudah dapat memiliki gambaran seperti apa masa tua Anda nantinya maka kegiatan investasi yang Anda lakukan pun akan berbeda. Investasi Anda tidak akan berbicara 1, 2, atau 5 tahun ke depan, tetapi mengarah kepada 40 tahun mendatang. Selamat berpikir tentang hari esok Anda dan selamat berinvestasi !

Sumber : Prinsip Alkitabiah: Terbebas dari Jerat Hutang; Frank Damazio dan Rich Brott; Metanoia Publishing
Halaman :
1

Ikuti Kami