1. Perhatikan stabilitas negara tujuan investasi. Faktor keamanan merupakan faktor utama seseorang akan menanamkan investasinya di suatu negara. Oleh karena itu, sebelum Anda berinvestasi sebaiknya Anda membaca mengenai negara tujuan Anda akan berinvestasi bisa dari internet, surat kabar, atau siaran berita televisi.
2. Kenali profil resiko, apakah moderat, konservatif atau agresif. Dalam berinvestasi, resiko merupakan sesuatu yang harus diterima oleh seorang investor. Bagi Anda yang ingin berinvestasi di luar negeri, lebih baik Anda juga sudah mengetahui atau mempunyai gambaran jelas terlebih dahulu seperti apa resiko yang Anda tanggung. Bila Anda belum mengetahui resiko yang akan Anda tanggung, lebih baik Anda jangan dulu melakukan kegiatan investasi.
3. Cari informasi mengenai negara tujuan investasi serta sejarah dan track record perusahaan dimana kerjasama investasi akan dilakukan.
4. Pelajari dan pahami aturan berinvestasi di negara tujuan, jangan sampai mengalami kendala peraturan ketika investasi sudah mulai berjalan.
5. Berhati-hati dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan, promosi dan hadiah dari perusahaan investasi, sebelum Anda meneliti dan mempelajari lebih lanjut penawaran dari perusahaan tersebut. Investasi bukanlah sesuatu yang dikerjakan dalam tempo sehari, sebulan, setahun. Ada jangka waktu tertentu yang realitis dimana uang yang Anda tanam atau usaha yang sedang Anda bangun akan menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari melakukan investasi demi sebuah hadiah atau pun promosi-promosi yang ditawarkan calon perusahaan yang akan Anda tanami investasi.
6. Diteliti kembali apakah ada kebijakan pemerintah negara tujuan untuk menarik investor asing, apakah ada perjanjian investasi antara Indonesia dengan negara tujuan investasi.
Sumber : deplu.go.id/bm