3 Obat Penyembuh Ketika Pekerjaan Terasa Menyengsarakan

Investment / 30 October 2009

Kalangan Sendiri

3 Obat Penyembuh Ketika Pekerjaan Terasa Menyengsarakan

Lestari99 Official Writer
3233

"Sebuah pekerjaan yang menyengsarakan membuat orang sinis, frustrasi dan kehilangan semangat ketika mereka pulang ke rumah di malam hari," kata Lencioni. "Kesengsaraan dalam pekerjaan menguras energi, antusias dan harga diri mereka. Pekerjaan yang menyengsarakan dapat ditemukan di setiap industri usaha dalam setiap level jabatan."

Untuk pegawai yang mungkin memiliki tanda-tanda sedang menjalani pekerjaan yang menyengsarakan, Lencioni merekomendasikan 3 langkah untuk meningkatkan kedinamisan antara bos dan karyawan dan meningkatkan kepuasan dalam bekerja.

1. Menilai manajer Anda. Apakah bos Anda tampak antusias dan mampu mengatasi ketiga faktor yang disebutkan di atas? "Kebanyakan manajer ingin selalu menjadi lebih baik, terlepas dari fakta bahwa mereka mungkin tampak tidak tertarik atau terlalu sibuk," ujar Lencioni.

2. Membantu manajer Anda memahami apa yang Anda butuhkan. Hal ini dapat berarti meninjau kembali bersama dengan manajer Anda apa yang menjadi ukuran keberhasilan pada pekerjaan Anda. Lencioni juga menyarankan untuk bertanya kepada bos Anda, "Dapatkan Anda menolong saya untuk memahami mengapa pekerjaan yang saya lakukan ini membawa perbedaan bagi seseorang?"

3. Bertindak lebih dari yang diharapkan oleh manajer Anda. "Karyawan yang menarik perhatian lebih besar pada kehidupan manajer mereka biasanya memiliki keterikatan yang dapat saling mempengaruhi berdasarkan kepentingan yang sama seperti yang mereka inginkan," ujar penulis. Atau temukan cara agar manajer Anda tahu bahwa kinerja mereka telah membuat perbedaan yang positif bagi Anda.

Jadilah Realistis

Richard Philips, pendiri dari Career Advantage Solutions, setuju bahwa ‘pengelolaan yang tepat' dapat meningkatkan kepuasan kerja, tapi ia memperingatkan karyawan untuk bersikap realistis dalam harapan mereka.

"Manajer bukanlah seorang pembaca pikiran," ujarnya. "Ambil tanggung jawab untuk berkomunikasi dengan atasan Anda, dan ingat harus ada pembicaraan yang terus-menerus, atau perubahan tidak mungkin terjadi."

Sumber : saidaonline
Halaman :
1

Ikuti Kami