Sebuah Buku Nyatut Nama Nelson Mandela

Nasional / 23 October 2009

Kalangan Sendiri

Sebuah Buku Nyatut Nama Nelson Mandela

Puji Astuti Official Writer
2974

Sebuah buku baru menuliskan di cover depannya bahwa Nelson Madela membubuhkan kata pujian dalam buku tersebut, tetapi hal ini di bantah oleh mantan pemimpin karismatik Afrika Selatan tersebut, yayasannya mengatakan bahwa mereka akan melakukan tindakan atas hal ini.

"Kami mengecam hal ini sebagai tindakan penyalahgunaan nama Mandela," demikian ungkap Verne Haris, yang bertindak sebagai Kepala Eksekutif Nelson Mandela Foundation, pada Selasa lalu.

 

Buku ini adalah biografi tokoh politik yang juga Presiden Republik Kongo, Denis Sassou-Nguesso yang berjudul "Straight Speaking for Afrika." Dalam buku ini, Mandela memberikan kata pujian pada Sassou-Nguesso sebgaia "salah satu pemimpin besar Afrika."

 

Bagi yang mengenal Mandela dengan baik pasti akan mengangkat alis bingung mengingat Mandela adalah pemimpin pertama Afrika Selatan yang berjuang mengakhiri apartheid di negeri itu dan juga memenangkan pemilihan umum pertama di Afrika selan dan turun dari jabatan dengan elegan ketika masa tugasnya selesai. Sedang Sassou-Nguesso datang dari penggulingan kekuasaan pada  tiga dekade lalu dan terus memerintah hingga saat ini.

 

Penggunaan nama Mandela ini dianggap sebagai ekploitasi dan tindakan tidak sopan oleh Yayasan Mandela.

 

Berita ini telah menjadi buah bibir dunia, namun hingga saat ini pemerintah Sassou-Nguesso belum memberikan pernyataan resmi.

 

Sebuah percetakan Amerika yang rencananya akan memperbanyak versi bahasa Inggrisnya dan mengedarkan di Amerika Serikat rencananya akan menunda mendistribusikan buku tersebut. Versi asli buku ini ada dalam bahasa Perancis dan telah di terbitkan di awal tahun 2009 ini. Masih belum tahu tindakan selanjutnya dari Yayasan Mandela atas insiden ini. Hal ini menjadi peringatan bagi para penulis, sebuah kritikan jujur akan lebih berarti dari pada pujian yang penuh kebohongan. Pada akhirnya, hal itu akan merugikan karena membuat kepercayaan publik hancur.

Sumber : MSNBC
Halaman :
1

Ikuti Kami