Mengapa Kehidupan Tidak Pernah Mudah dan Sederhana?

Kata Alkitab / 20 October 2009

Kalangan Sendiri

Mengapa Kehidupan Tidak Pernah Mudah dan Sederhana?

agnes.faith Official Writer
5668

Ketika segala sesuatunya menjadi lebih sederhana dan mudah, kehidupan terasa hambar. Tiada tantangan. Maka kita akan membuatnya jadi lebih kompleks dan sulit. Kita akan mencari tantangan baru. Kita mencari masalah baru. Dan saat segala sesuatunya menjadi lebih sulit, kita ingin menjadi mudah. Kita ingin menyederhanakannya. Sudah menjadi sifat manusia seperti itu. Ada keinginan untuk selalu mencoba sesuatu yang lain dari yang sudah diketahuinya. Sehingga kehidupan kita tidak akan pernah sederhana.

Ketika seseorang ingin kaya, tetapi jalannya terlalu lama dan berliku, penuh dengan tantangan berat, mungkin dia mengambil jalan pintas. Lalu, ada kesempatan bagus, dia korupsi. Berusaha menyederhanakan dan mempermudah jalan kehidupannya. Melewatkan pelajarannya. Sebaliknya ketika anda sudah mencapai satu bisnis yang cukup sukses dan besar, yang telah membuat Anda kaya, Anda mungkin akan mencari tantangan baru. Merambah ke bidang lain. Mendirikan perusahaan yang lebih besar lagi. Bukan hanya alam yang menjadikan hidup kita rumit dan sulit, tetapi juga diri kita sendiri.

Ketakutan dalam diri juga akan semakin bikin hidup lebih rumit. Ini adalah pelajaran yang paling kita takutkan. Menghadapi ketakutan kita. Apakah anda dengan gagah berani menghadapi rasa takut Anda? Mudah-mudahan ya. Ketakutan ada agar kita bisa belajar. Kalau rasa takut tidak ada, kita akan celaka - kita akan turun dari lantai 10 ke lantai 1 langsung meloncat begitu saja. Tetapi ketakutan harus tetap dihadapi. Itulah satu-satunya cara mengalahkan rasa takut kita. Dimana ketakutan Anda berada, disitulah pelajaran paling berharga sedang menunggu Anda. Disanalah sumber yang anda cari. Disanalah Anda didorong untuk bertumbuh.

Keinginan untuk memperpendek proses belajar juga akan semakin membuat hidup ini tidak lagi sederhana. Kita ingin naik dari lantai 1 ke lantai 10 tanpa melalui lantai 2. Mungkinkah? Proses belajarnya tidak akan bisa kita persingkat. Tetapi waktu yang kita butuhkan untuk belajar, bisa kita percepat. Proses belajar kita tetap selangkah demi selangkah. Hidup ini ibarat sederet anak tangga. Pijakan demi pijakan. Pelajaran demi pelajaran. Kita harus memastikan bahwa pijakan kita telah mantap pada anak tangga yang satu, baru melangkah ke pijakan berikutnya. Anda bisa melewati 20 anak tangga dalam 20 detik atau 1 jam. Terserah Anda.

Anda bisa mempercepat waktu belajar Anda dalam satu fase kehidupan atau memperlambatnya. Tetapi tidak bisa melompatinya. Anda tidak bisa menjalani hidup hari senin, lalu begitu Anda bangun, ternyata Anda sudah berada pada hari jumat. Atau Anda ingin melompati masa-masa umur 30-an. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, dan kita tidak menyadari bahwa kita telah berumur 50 tahun. Coba Anda bayangkan seharusnya berapa banyak materi pelajaran yang telah kita lahap selama kita hidup.

Sumber : cerita inspirasi
Halaman :
1

Ikuti Kami