Malaysia Cari Pembantu Selain Orang Indonesia

Pemerintah sedang memperjuangkan nasib Tenaga Kerja Indonesia, namun hingga saat ini kesepakatan tentang perlindungan hak-hak pembantu rumah tangga (PRT) Indonesia yang bekerja di Malaysia belum juga ditandatangani. Hal ini membuat pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk menghentikan pengiriman TKI yang bekerja sebagai pembantu ke Malaysia.

Beberapa hal yang diperjuangan oleh pemerintah Indonesia diantaranya adalah adanya gaji minimal dan maksimal, ada satu hari libur dalam seminggu dan paspor tidak di pegang lagi oleh majikan namun langsung di pegang pekerja. Dan yang terpenting, adanya tim pengawas yang akan memonitor kesepakatan dari kedua negara.

Untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan pembantu asal Indonesia, Malaysia rencananya akan merekrut PRT asal Kamboja, Filipina dan Thailand. Namun hal ini juga bukan hal mudah bagi Malaysia untuk berpaling ke negara lain dalam hal tenaga kerja, Filipina menetapkan gaji yang tinggi untuk PRT asal negaranya, yaitu RM 1.400 per bulan. Hal ini sulit dipenuhi oleh majikan Malaysia. Selain itu pemerintah Filipina juga sangat ketat memperhatikan aturan yang berlaku bagi tenaga kerjanya yang bekerja di luar negeri. Untuk Kamboja dan Thailand, jika dibandingkan dengan Indonesia, kedua negara tersebut menetapkan standar upah yang lebih tinggi dan syarat yang ketat untuk melindungi warga negaranya.

Melihat fakta yang ada, sungguh sangat menyayat hati ketika melihat nasib para TKI. Gaji kecil, perlindungan hampir tidak terasa, penganiayaan yang kerap terjadi, dan sering mereka pulang ke Indonesia sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Semoga pemerintah Indonesia bisa memperjuangkan nasib para pahlawan devisa ini dengan sekuat tenaga. 

Sumber : Antara News

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles