1 Miliar Bagi Gepeng Dan Anak Jalanan

Nasional / 12 October 2009

Kalangan Sendiri

1 Miliar Bagi Gepeng Dan Anak Jalanan

Lestari99 Official Writer
2995

Apa yang dilakukan pemerintah propinsi Jatim yang jatuh pada hari ini, 12 Oktober 2009, sepertinya patut ditiru. Dalam rangka peringatan HUT ke-64 Propinsi Jatim, Pemprov Jatim memberikan bantuan modal kerja bagi para gepeng (gelandangan pengemis) dan anjal (anak jalanan) dengan total Rp1 miliar rupiah. Tentu saja yang diberikan bukan berupa uang tunai, namun peralatan kerja seperti peralatan salon, pangkas rambut, alat penggilingan tepung, dan rombong nasi goreng. Pemprov Jatim memberikan bantuan kepada 1000 orang masing-masing sebesar Rp1 juta yang tersebar di kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto, Gresik, Kota Mojokerto, Sidoarjo, dan Kabupaten Bangkalan, Madura.

Gubernur Jatim, Sukarwo, mengatakan ia berharap agar bantuan itu bisa mengangkat para gepeng dan anjal sehingga mereka tidak lagi menjadi kelompok penyandang masalah sosial. Bantuan tersebut disadari memiliki resiko untuk gagal, misalnya peralatan yang diberikan dijual kembali atau pun usaha yang dilakukan tidak berjalan pada akhirnya. Namun bagi Sukarwo, resiko kegagalan sampai 40 persen ternilai wajar karena mengubah perilaku seseorang bukanlah hal yang mudah, namun memberikan kepercayaan kepada mereka melalui bantuan ini tetap diperlukan.

Sukarwo menilai, para penyandang masalah sosial ini harus diberikan semangat dan dorongan untuk berusaha melalui bantuan modal kerja yang diberikan. Dalam mengentas kemiskinan, pemerintah harus memberikan kepercayaan bagi mereka untuk melakukan sesuatu. Untuk membantu para penerima bantuan ini, Pemprov Jatim akan tetap memantau dan memonitoring kegiatan ini melalui koordinator yang ada. Pemantauan akan dilakukan secara berkala.

Kepercayaan memang menjadi modal utama untuk membuat seseorang maju dan berkembang. Apa yang dilakukan oleh Gubernur Jatim ini memang patut dicontoh. Karena kalangan miskin bukan hanya sekedar butuh uang tunai berupa BLT, namun perubahan perilaku mental pengemis dan pelatihan kerja serta difasilitasi melalui pemberian modal kerja.

Sumber : republika / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami