Indonesia Diteror Homo?

Nasional / 3 October 2009

Kalangan Sendiri

Indonesia Diteror Homo?

Lestari99 Official Writer
5754

Selama hampir satu dasawarsa terakhir, Indonesia dibayang-bayangi teror bom yang tiada akhir. Setelah tertangkap matinya gembong teroris Dr Azhari dalam sebuah operasi pengejaran polisi melawan teroris, selama tujuh tahun berikutnya Noordin M Top disinyalir menggantikan Dr Azhari dan melanjutkan teror demi teror di Indonesia. Terakhir yang kita ketahui adalah bom yang meledak di hotel berbintang Ritz Carlton dan JW Marriot.

Sampai akhirnya menjelang lebaran pada 17 September 2009, sebuah penggerebekan di Solo berhasil membuat Noordin M Top tak berkutik dan tewas tertembak oleh Densus 88. Namun hasil otopsi akhir yang beredar ke publik begitu mengejutkan. Noordi M Top diduga melakukan hubungan seks menyimpang dengan sesama jenis dalam pelariannya. Hal ini dikuatkan berdasarkan pengakuan para mantan teroris, calon pengantin dan tersangka teroris yang diinterogasi polisi bahwa Noordin dan Ibrohim adalah pasangan seks menyimpang.

Hasil otopsi mengenai penyimpangan ini diungkapkan oleh seorang dokter di RS Polri yang melakukan otopsi jasad para tersangka. Dokter yang tidak bersedia menyebutkan namanya ini menyebutkan Noordin dan Ibrohim memiliki lubang anus yang besar. Dari hasil pemeriksaan, lubang membesar itu sudah lama, dalam dan melebar. Diduga hal itu akibat perilaku seks menyimpang.

Selain Noordin dan Ibrohim, jasad Dr Azhari dan teroris lainnya juga memiliki lubang anus yang membesar. Hanya saja lubang anus Noordin yang terbesar dari semuanya. Hanya tiga teroris terakhir yang ikut tewas dalam penggerebekan di Solo yang anusnya masih normal. Menurut salah seorang anggota polisi yang enggan disebut namanya, hal ini ditenggarai akibat sulitnya para treroris ini mendapatkan wanita sehingga mereka melakukan hubungan sejenis.

Sungguh ironis ketika para teroris ini melakukan teror demi sebuah keyakinan yang mereka yakini sebagai sebuah kebenaran, di sisi lain mereka melakukan sesuatu yang justru berada di luar akidah dari apa yang mereka perjuangkan.

Sumber : mediaindonesia / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami