Ketika Anak Akan Keluar Dari Sarang

Parenting / 16 September 2009

Kalangan Sendiri

Ketika Anak Akan Keluar Dari Sarang

Puji Astuti Official Writer
2295

Mempersiapkan anak untuk "keluar dari sarang-nya" adalah salah satu tugas utama orangtua. Salah satu hal yang sulit bagi kebanyak orangtua adalah melepas anak mereka untuk hidup mandiri dan keluar dari rumah. Mereka tidak pernah menyadari bahwa faktor ini sangat mempengaruhi anak mereka agar bertumbuh dewasa dan mencapai kesuksesan.

Masa-masa persiapan di rumah adalah bagian penting yang menjadi tanggung jawab orangtua. Ayah dan ibu harus mengajarkan tentang "akar" kehidupan mereka, yaitu nilai-nilai alkitabiah, berbagai tradisi keluarga dan budaya, akuntabilitas pribadi, seperti 10 perintah Allah atau aturan emas dalam kehidupan. Hal tersebut sama pentingnya dengan menjaga mereka tetap aman dan menyediakan sebuah lingkungan yang penuh kasih untuk mereka bertumbuh.  Selain itu banyak orangtua yang juga menanamkan nilai-nilai utama yang akan selalu muncul ketika mereka dewasa dan mengarahkan setiap pilihan hidup mereka berdasarkan nilai-nilai itu.

Manjadikan anak untuk wujudkan obsesi

Banyak orangtua yang memiliki gambaran jelas tentang seperti apa anak mereka nanti. Namun sayangnya hal itu bukan karena mereka mengetahui apa yang menjadi bakat dan minat buah hati mereka, namun karena ada sebuah obsesi terpendam yang ingin mereka wujudkan melalui anak mereka. Apa yang menjadi seperti rantai yang tak pernah putus ini terjadi dari generasi ke generasi dimana seorang anak tidak bisa menjadi maksimal karena harus mengikuti apa yang baik menurut orangtuanya.

Alangkah baiknya Anda sebagai orangtua berperan hanya sebagai pendamping bagi buah hati Anda dalam mewujudkan apa yang benar-benar menjadi mimpi mereka. Kenali bakat dan minat anak Anda sejak dini, ajar mereka mengembangkan dan memaksimalkan anugrah Tuhan yang ada dalam hidup mereka. Ini akan menjadi bekal yang sangat berarti ketika tiba bagi dia untuk keluar dari "sarang"- nya.

Sebuah pergumulan berat, waktu bagi anak Anda untuk "terbang"

Bagaimana Anda menangani perasaan Anda saat buah hati yang Anda sangat cintai, Anda rawat dan besarkan selama hidupnya kini tiba waktunya akan "terbang" menggapai mimpi-mimpinya? Ada hal yang penting untuk Anda ingat disini. Orangtua dan anak biasanya akan mengalami konflik yang luar biasa ketika mendekati waktu-waktu dimana sang anak akan hidup mandiri. Hal ini terjadi karena itu merupakan pengalaman yang berat bagi sang anak maupun orangtua. Namun sebagai orangtua Anda harus mendukung keputusannya dan membuat dia mempercayai bahwa apa yang menjadi keputusannya sudah benar. Target Anda disini sebagai orangtua adalah membuat mereka percaya atas keputusannya, dan ketika mereka menghadapi tekanan dan masa sulit saat hidup mandiri mereka tahu bahwa orangtuanya percaya dia akan berhasil di luar sana.

Kebenaran yang pahit: Orangtua yang protektif menciptakan anak yang lemah

Ini adalah salah satu kelemahan orangtua yang terlalu mencintai anaknya. Jika Anda tidak pernah mengijinkan anak Anda belajar mengepakkan sayapnya, dia tidak akan pernah bisa terbang. Seumur hidupnya dia akan selalu membutuhkan pertolongan orangtuanya, lalu apa yang akan terjadi ketika Anda dan pasangan Anda tidak ada bersamanya lagi? Ya, sebagai orangtua adalah hal wajar mencintai anak mereka. Namun tanda cinta terbesar Anda adalah ketika Anda mengijinkannya bertumbuh dewasa dan melepaskannya ketika saatnya tiba dia harus hidup mandiri.

Ingat kembali ketika buah hati Anda berhasil melewati berbagai tantangan, hal itu adalah sebagai sebuah latihan baginya untuk menghadapi kehidupannya sendiri. Anda bisa membuat perbedaan dalam masa depan anak Anda dengan mempersiapkan dia mulai sejak dini menghadapi saat ketika dia harus terbang keluar dari sarangnya.

Sumber : CBN.com
Halaman :
1

Ikuti Kami