Tetap Hidup Setelah Jatuh Dari Ketinggian 3.000 M

Nasional / 11 September 2009

Kalangan Sendiri

Tetap Hidup Setelah Jatuh Dari Ketinggian 3.000 M

Lestari99 Official Writer
2857

Penerjun berpengalaman yang sudah melakukan 660 kali penerjunan, terjatuh dari ketinggian 10.000 kaki (3.048 meter) karena kedua parasutnya rusak dan tak dapat terbuka dengan sempurna. Dan ajaibnya, ia tetap hidup. Paul Lewis, nama penerjun tersebut, sampai bersumpah bahwa ia tidak akan mau lagi ikut terjun payung.

Peristiwa ini bermula ketika pada tanggal 14 Agustus 2009 yang lalu, bersama dengan seorang juru kamera ia tengah mendokumentasikan film seorang perempuan yang baru pertama kali melakukan terjun payung di langit kota Shropshire, Inggris. Mereka bertiga bersama-sama terjun dari pesawat dengan ketinggian 10.000 kaki.

Sesuai prosedur, saat ketinggian mencapai 3.000 kaki (914,4 meter), mereka sudah harus membuka parasut masing-masing. Malang bagi Lewis, parasutnya tidak mau terbuka. Berusaha tidak panik, ia pun mencoba membuka parasut cadangannya. Namun parasut itu pun tidak terbuka dengan sempurna. Jadilah ia terjun bebas ke bawah dengan kecepatan 193km/jam.

Sungguh ajaib! Terjun langsung dari langit dengan ketinggian 3.000 meter lebih tidak membuat tubuh Lewis hancur. Ia terjatuh di genteng suatu bangunan. Perlu waktu hampir satu jam bagi petugas penyelamat untuk mengevakuasi Lewis. Lewis ditemukan masih bisa bernafas, kendati sempat tidak sadarkan diri, dan hanya menderita salah urat di sekitar leher dan luka memar serta mengalami kerusakan saraf di tangan kiri.

Butuh waktu lebih dari dua pekan bagi Lewis untuk mengungkapkan sendiri peristiwa yang mengerikan itu. Lewis pun menyadari betapa beruntungnya ia saat itu. Maka, dia kini mengaku tidak mau lagi bermain-main dengan maut. Saatnya bagi Lewis untuk berhenti dari kegiatan terjun payungnya.

Mukjizat memang bisa terjadi kapan saja di mana saja dan kepada siapa saja. Dan seperti Paul Lewis, kebanyakan orang yang mengalami mukjizat cenderung lebih menghargai kehidupan dibandingkan sebelumnya. Jadi hargailah kehidupan yang Anda miliki saat ini tanpa perlu mengalami hal yang mengerikan meskipun itu berupa ‘mukjizat'. Karena hidup itu memang anugerah adanya.

Sumber : vivanews / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami