5 Kesalahan Umum Yang Investor Muda Lakukan

Investment / 31 August 2009

Kalangan Sendiri

5 Kesalahan Umum Yang Investor Muda Lakukan

Tammy Official Writer
2968
Ketika mempelajari keahlian apapun, sangatlah baik untuk memulainya sedari muda. Begitu pula dengan berinvestasi. Langkah-langkah yang salah adalah hal yang biasa ketika mempelajari sesuatu yang baru, tetapi ketika berhadapan dengan uang, itu bisa memiliki konsekuensi yang serius. Para investor yang memulai sedari muda umumnya memiliki fleksibilitas dan frame waktu untuk mengambil resiko dan pulih dari kesalahan-kesalahan kehilangan uang mereka, tetapi mengelak dari kesalahan-kesalahan umum berikut bisa menolong investor yang belum berpengalaman...

1. Menunda-nunda
Menunda-nunda tidak pernah bagus, tetapi dengan harga-harga aset dan pasar yang bergerak secara konstan, itu bisa merugikan selagi berinvestasi. Ide-ide investasi bagus tidaklah selalu mudah untuk dicari. Jika, setelah melakukan riset, sebuah ide investasi yang bagus muncul, sangatlah penting untuk melakukannya sebelum sisa dari pasar mendapatkannya dan menghajar Anda. Investor-investor muda cenderung tidak melakukan berdasarkan dari sebuah ide bagus dikarenakan takutnya karena kurang pengalaman.

Kehilangan sebuah ide bagus bisa membawa investor muda ke dalam dua skenario yang buruk:
• Sang investor akan merevisi naik opininya dan tetap membeli sebuah aset ketika itu tidak dibenarkan. Mungkin saja sang investor dengan benar mengembangkan sebuah opini pada sebuah aset yang dihargai $25 yang seharusnya berharga $50. Jika itu beranjak ke harga $50 sebelum ia membelinya, sang investor bisa saja merevisi target harga meningkat menjaddi $60 agar merasionalisasi pembelian tersebut.
• Sang investor muda bisa saja segera mencari pengganti. Dari contoh sebelumnya, sang investor yang gagal untuk membeli aset yang meningkat dari $25 ke $50 bisa saja dengan cepat mencoba untuk mengidentifikasi aset selanjutnya yang dua kali lipat. Sebagai hasilnya, sang investor mungkin membeli aset lainnya dengan cepat, tanpa melakukan usaha dan riset yang tepat, agar mencoba untuk membenahi "kesempatan yang hilang" sebelumnya. (Kebanyakan investor muda sering mendapati dirinya dengan terlalu banyak pilihan dan sedikit uang).

2. Berspekulasi Bukannya Berinvestasi
Seorang investor muda berada dalam sebuah keuntungan dari kehidupan berinvestasinya. Berada pada tingkat kesejahteraan yang konstan, usia seorang investor mempengaruhi berapa banyak resiko yang ia bisa ambil. Maka, seorang investor muda bisa melihat return lebih besar dengan mengambil resiko-resiko yang lebih besar. Ini dikarenakan jika seorang investor muda kehilangan uang, ia memiliki waktu untuk memulihkan kehilangannya melalui pemasukan yang masih berdatangan. Ini mungkin terlihat seperti sebuah argumen bagi seorang investor muda untuk berspekulasi, tetapi bukan.

Investor muda atau belum berpengalaman manapun akan memiliki kecenderungan untuk berspekulasi jika mereka tidak mengerti sepenuhnya proses investasi. Spekulasi sering disamakan dengan berjudi, sebagaimana spekulator tidak memiliki keharusan sebuah alasan untuk melakukan pembelian kecuali disitu ada sebuah pilihan yang mungkin saja bertambah nilainya. Ini bisa menjadi berbahaya, sebagaimana banyak profesional berpengalaman menunggu untuk mengambil keuntungan dari mitra mereka yang minim pengalaman.

Bukannya berspekulasi dan berjudi, seorang investor muda harus melihat untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang memiliki resiko lebih tinggi tetapi potensi terbalik lebih besar melebihi waktu jangka panjang.

Resiko akhir dari spekulasi adalah sebuah kehilangan besar yang dapat menggores sebuah investor muda dan mempengaruhi pilihan-pilihan investasinya ke depannya. Ini bisa mengarah ke sebuah tendensi untuk menghindari berinvestasi sekaligus atau untuk bergerak merendahkan atau aset-aset bebas resiko pada usia dimana yang belum waktunya.

Young Investor3. Menggunakan Terlalu Banyak Pengungkitan (Leverage)
Pengungkitan memiliki keuntungan-keuntungan dan juga jebakan-jebakan. Jika ada sebuah waktu dimana para investor memiliki kemampuan untuk menambah leverage pada portfolio mereka, itu adalah ketika mereka muda. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, para investor muda memiliki kemampuan lebih tinggi untuk memulihkan dari banyak kerugian melalui pemasukan-pemasukan yang akan datang. Bagaimanapun, sama dengan spekulasi, leverage bisa menghancurkan bahkan sebuah portfolio yang bagus.

4. Tidak Bertanya Pertanyaan-pertanyaan Yang Cukup
Jika sebuah saham jatuh banyak, seorang investor muda mungkin mengharapkan itu akan melambung kembali lagi, tetapi lebih sering tidak, itu jatuh untuk alasan yang bagus. Salah satu faktor-faktor paling penting dalam membentuk keputusan-keputusan investasi adalah bertanya mengapa. Jika sebuah aset diperjual-belikan pada setengah dari nilai yang diperkirakan investor, ada sebuah alasan dan itu adalah tanggung-jawab dari sang investor untuk mencari tahu. Para investor muda yang tidak memiliki pengalaman dari jebakan-jebakan berinvestasi bisa secara khusus mudah terpengaruh untuk membuat keputusan-keputusan tanpa menemukan semua informasi yang bersangkutan.

5. Tidak Berinvestasi
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, seorang investor memiliki kemampuan terbaik untuk melihat return yang lebih tinggi dan mengambil resiko yang lebih tinggi ketika mereka memiliki sebuah horison waktu jangka panjang. Para investor memiliki horison-horison waktu terpanjang, dan begitu juga sebuah toleransi tinggi akan resiko, ketika mereka muda. Orang muda juga cenderung menjadi sedikit pengalaman dengan memiliki uang. Sebagai hasilnya, mereka sering tergoda untuk berfokus pada bagaimana uang bisa menguntungkan mereka di masa sekarang, tanpa memfokuskan pada gol-gol jangka panjang (seperti pensiun). Membelanjakan uang di masa sekarang dan bukannya menabung atau menginvestasikan bisa menciptakan kebiasaan-kebiasaan buruk dan mengkontribusikan minimnya dana-dana simpanan dan pensiun.

Perlu Digaris-bawahi
Para investor muda seharusnya mengambil keuntungan dari usia mereka dan kemampuan mereka yang meningkat untuk mengambil resiko. Mengaplikasikan dasar-dasar investasi bisa menolong untuk mengarah ke sebuah portfolio yang lebih besar untuk hidup ke depannya. Juga ada banyak resiko yang para investor muda/berpengalaman minim akan hadapi ketika membuat keputusan-keputusan. Mudah-mudahan, menghindari beberapa dari kesalahan-kesalahan umum diatas akan menolong orang muda mempelajari investasi sedari awal menghasilkan sebuah karir investasi yang berbuah.

Sumber : investopedia.com
Halaman :
1

Ikuti Kami