Seorang Imam Kristiani Pertaruhkan Hidup Bagi Kristus

Internasional / 30 August 2009

Kalangan Sendiri

Seorang Imam Kristiani Pertaruhkan Hidup Bagi Kristus

Budhi Marpaung Official Writer
5258

Seorang imam Koptik di Mesir memberanikan diri untuk tetap terus mengerjakan renovasi rumah pribadinya agar bisa dipakai kegiatan Kristiani di desanya. Ia mengaku tidak takut dengan fatwa kematian yang dikeluarkan untuknya.

Pendeta Estefanos Shehata dari Ezbet Dawoud Youself, sekitar 124 kilometer sebelah selatan, sudah tidak tahan akan kesewenang-wenangan yang dilakukan para penguasa disitu terhadap orang-orang Kristiani Koptik di Mesir.

Susahnya mendirikan bangunan gereja dan pemberian izin menggunakan sebuah bangunan adalah dua dari banyak perlakuan tidak adil yang mereka (orang-orang Kristiani Koptik, red) alami. Demikian penuturan Shehata dalam sebuah surat baru-baru ini ke Asosiasi Kristiani Timur Tengah yang kami kutip dari situs Kristiani christianpost.co.id.

Pendekatan dengan cara yang formal mengenai pendirian gedung gereja atau izin beribadah bukannya tidak pernah dilakukan. Shehata mengatakan bahwa hal ini sudah sering dilakukan tidak hanya kepada para penguasa desa/provinsi tetapi umat Muslim sekitar tempat tinggalnya. Tetapi, usahanya selalu gagal bahkan lebih parahnya lagi dia mengatakan sempat harus terusir dari desanya sendiri dan diancam akan dibunuh juga karena hal ini.

"Mereka mengatakan kepada orang-orang Koptik di desa dibutuhkan hanya satu peluru untuk menyingkirkan saya karena tidak ada "uang darah" untuk membunuh seorang Kristen," tulis Shehata dalam sebuah surat yang pernah ditulisnya.

Konstitusi Mesir yang menjamin kebebasan beragama dalam praktiknya sangatlah berbeda. Perbedaan perbandingan penganut agama di negara tersebut adalah faktor utamanya.

Mesir sebagian besar (90 persen) didominasi Muslim Sunni dengan sisa penduduk (10 persen) pemeluk Kristiani. Meskipun penduduk Kristen Mesir kecil jumlahnya, namun mereka berdiri sebagai komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah dan juga di antara yang tertua.

Kondisi yang terjadi pada orang-orang Kristiani di Mesir sepertinya tidak beda jauh dengan apa yang ada di Indonesia dimana perlakuan yang tidak sama masih dirasakan di berbagai wilayah negara ini. Tetap dukung dalam doa agar anak-anak Tuhan yang mengalami seperti ini di berbagai belahan dunia mana pun dapat tetap mempertahankan iman mereka dan menunjukkan kasih yang besar terhadap sesama, bahkan dengan orang-orang yang memusuhi mereka karena injil yang mereka bawa.

Sumber : christianpost.co.id/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami