Salon Termahal Di Dunia, Sekali Potong Rp 325 Juta

Nasional / 29 August 2009

Kalangan Sendiri

Salon Termahal Di Dunia, Sekali Potong Rp 325 Juta

Lestari99 Official Writer
5494

Seorang stylish top asal Inggris, Stuart Philips, mungkin bisa mengklaim salonnya sebagai tempat potong termahal di dunia. Pasalnya untuk sekali potong dan blow, Stuart Philips Hair Salon memasang tarif 20 ribu poundsterling (Rp 325 juta). Benar-benar dahsyat kan harganya? Namun tarif mahal tidak membuatnya kekurangan pelanggan. Orang-orang kaya dari seluruh penjuru dunia datang ke salon mewahnya itu.

Kemahalan salon ini memang didukung dengan pelayanannya yang akan memperlakukan Anda bak seorang raja atau ratu. Bayangkan saja, saat rambut Anda sedang dipotong, sampanye tersedia di pangkuan Anda. Jika lapar, Anda bisa memesan makanan apapun dari hotel bintang lima Covent Garden yang terletak di seberang jalan. Kalau selera Anda ternyata agak aneh dan membutuhkan koki pribadi, tidak masalah, karena tarif salon sudah termasuk biaya koki pribadi.

Fasilitas kemewahan dan kenyamanan lainnya, jika Anda jauh-jauh datang dari Jakarta atau Makassar, tarif Rp 325 juta itu sudah termasuk menginap dua malam di hotel. Anda tidak bisa berbahasa Inggris? Jangan cemas, salon menyediakan penterjemah gratis. Jika Anda takut dirampok di London, salon menyediakan lima pengawal pribadi untuk seorang tamu.

Sebelum dipotong, Phillips juga menyediakan waktu konsultasi sampai 40 menit agar gaya rambut cocok dengan tamu. "Kami berbicara apa yang mereka inginkan, berbicara mulai dari bentuk tulang, tinggi badan, sampai apa pekerjaan mereka," katanya. Anda juga bisa mentraktir teman untuk dipotong oleh Phillips. Jika berdua, ongkos potong untuk teman Anda mendapat diskon yang lumayan, 8 ribu poundsterling (Rp 130 juta).

Dua tahun lalu, salon Stuart Philips masuk ke buku rekor dunia Guinness sebagai salon termahal. Padahal tarif salonnya saat itu "baru" 8 ribu poundsterling (Rp 130 juta). Salon Stuart Philips mulai mahal ketika ia sering digunakan para selebritis dan dunia film Inggris.

Tapi tahukah Anda, sebelum seterkenal saat ini, Stuart Philips pernah bekerja di Indonesia? Ia mulai belajar potong rambut pada usia 16 tahun. Tiga tahun belajar, ia bekerja di Australia. Dan setelah itu Stuart Philips juga sempat bekerja di Jepang dan Indonesia sebelum kembali ke Inggris. Beruntung sekali orang Indonesia yang pernah merasakan tangan dingin Stuart Philips menyentuh rambutnya. Nasib orang memang tidak ada yang tahu bukan?

Tapi untuk Anda sendiri saat ini, apakah Anda rela merogoh kocek ratusan juta hanya untuk sekedar potong rambut?

Sumber : tempointeraktif / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami