China Tolak Campur Tangan Asing Dalam Masalah Uighur

Nasional / 16 July 2009

Kalangan Sendiri

China Tolak Campur Tangan Asing Dalam Masalah Uighur

Puji Astuti Official Writer
4697

Dalam masa-masa pemulihan keamanan di Xinjiang, pemerintah China menolak campur tangan asing dalam penyelesaian konflik dengan etnis Uighur yang mayoritas beragama Islam tersebut. Mereka meminta negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim dan menawarkan bantuan untuk menjadi penengah untuk tidak campur tangan.

"Cina tidak membutuhkan bantuan atau perantara dari negara lain, termasuk negara berpenduduk sebagian besar Muslim untuk menyelesaikan masalah di Xinjiang," demikian ungkap Ismail Tiliwaldi pada saat memberi keterangan pers pada enam wartawan asing dari Negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim, diantaranya adalah Indonesia, Malaysia, Pakistan, Turki, Maroko, dan Qatar.

Selain itu, pemerintah China juga menolak untuk berunding dengan Rebiya Kadeer, pemimpin Kongres Uighur Dunia yang bermarkas di Washington DC. Rebiya Kadeer adalah wanita berusia 62 tahun dan merupakan ibu 11 orang anak yang pernah merasakan berada di penjara China selama 6 tahun. China melontarkan tuduhan kepada Rebiya telah berkomplot dengan parlemen AS untuk memicu kerusuhan yang terjadi di Xinjiang.

Berita terbaru juga menyatakan bahwa kelompok teroris al Qaida yang bermarkas di Aljazair menyatakan simpati atas penderitaan muslim Uighur dan mengancam akan menyerang China.

Mendengar pemberitaan tentang pernyataan al Qaida tersebut, Rebiya Kadeer mengecam keras dan menentang penggunaan cara kekerasan dalam usaha mendapatkan hak-hak bagi kelompok etnis Uighur tersebut.

"Teroris global seharusnya tidak mengambil keuntungan dari aspirasi sah masyarakat Uighur dan tragedi sekarang ini di Turkmenistan Timur untuk melakukan aksi terorisme yang ditujukan kepada misi-misi diplomatik dan warga sipil China," demikian tegasnya.

Sumber : Antara/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami