Aksi Pengeboman Gereja Menggentarkan Umat Kristiani Irak

Internasional / 15 July 2009

Kalangan Sendiri

Aksi Pengeboman Gereja Menggentarkan Umat Kristiani Irak

Budhi Marpaung Official Writer
5069

Empat orang warga negara Irak tewas dan beberapa lagi terluka dalam serangkaian serangan bom terhadap gereja-gereja Kristiani di Baghdad selama akhir pekan kemarin.

Serangan putaran terakhir, enam bom meledak dalam waktu 24 jam. Hal ini memperlihatkan bagaimana kehidupan umat Kristiani Irak sedang dalam bahaya.

Pada Sabtu (11/7) malam, dua bom diledakkan di Gereja Santo Yusuf yang terletak di bagian barat Baghdad. Ledakan ini menyebabkan kerusakan gedung gereja dan sekitar. Menurut laporan yang ada, kejadian ini  tidak sampai memakan korban jiwa.

Tiga bom mobil juga meledak di dekat sebuah gereja timur Bagdad pada Minggu (12/7) sore. Kejadian ini memakan cukup banyak korban jiwa. Menurut laporan yang diterima CBN News, empat orang mati  dan 21 lagi alami cedera.

Selang 15 menit dari kejadian tiga bom mobil tersebut, sebuah bom mobil kembali meledak pada saat anggota-anggota gereja tiba untuk kebaktian Minggu malam.

Salah seorang Kristiani Irak, yang menyaksikan ledakan Minggu kemarin, mengatakan kejadian pemboman di negaranya selama sepekan kemarin ini adalah bentuk kekerasan yang dilakukan oleh salah satu kelompok yang tujuannya adalah membumi hanguskan umat Kristiani dari negara  Irak.

"(Jika ini terus berlanjut), maka tidak akan ada lagi umat Kristiani di Irak," ujar George Sabhan.

Banyak orang Kristiani Irak di Baghdad dan utara kota Mosul telah melarikan diri setelah pihak ekstrimis Islam melakukan kekerasan terhadap orang-orang Kristiani di wilayahnya. Saat ini, setidaknya terdapat sekitar 750.000 orang Kristiani di Irak.

"Para teroris bertekad untuk menghambat proses politik di Irak dan tidak membiarkan masyarakat Irak hidup dalam damai bahkan setelah penarikan pasukan luar negeri dari kota," kata pembuat undang-undang Kristiani Younadem Kana kepada wartawan CBN News setelah serangan Minggu.

"Kami menuntut agar pemerintah Irak mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi Kristen di Baghdad, dan di seluruh Irak," tambahnya.

Kekerasan di Irak telah dikurangi sejak serangan invasi AS dan sekutu pada tahun 2003. Militer Amerika Serikat sendiri telah menarik sebagian pasukan tempurnya dari kota-kota Irak ke basis terpencil pada akhir Juni lalu. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencana untuk memberikan ruang kepada tentara Irak menjaga dan mengawasi wilayahnya sendiri.

Akan tetapi, para teroris terus memberikan tekanan kepada masyarakat Kristiani Irak dengan cara melakukan serangan-serangan mematikan.

Serangan pada akhir pekan kemarin ini terjadi setelah pihak militer Irak memperkirakan bahwa serangan pemberontak akan terus berlangsung selama beberapa tahun ke depan. Mereka melihat adanya potensi terjadi kejadian kekerasan yang semakin besar setelah jadwal penarikan semua pasukan AS pada akhir 2011.

Mari sama-sama berdoa bagi saudara-saudara seiman kita di Irak agar mereka tetap kuat di dalam Tuhan dan tidak menjadi undur karena peristiwa ini. Semoga kedamaian yang diimpikan oleh sebagian besar penduduk Irak benar-benar terwujud dalam kehidupan mereka.

Sumber : cbn.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami