5 Hukum Investasi Sepanjang Masa

Investment / 4 July 2009

Kalangan Sendiri

5 Hukum Investasi Sepanjang Masa

Puji Astuti Official Writer
3714

Pada resesi global 2008 lalu para investor banyak yang terlempar ditengah-tengah kehancuran yang terjadi. Banyak ahli mulai mempertanyakan aturan investasi yang telah berlaku beratus-ratus tahun lamanya. Apakah perlu metode baru? Mari coba kita review 5 aturan penting dalam investasi yang telah berlaku bertahun-tahun lamanya.

     1.  Beli dan tahan

Beli dan tahan adalah sebuah tiket kebankrutan bagi para investor yang menggunakan strategi ini bagi mereka yang mulai investasi pada tahun 2007 dan 2008. Apakah membeli saat harga rendah dan menahannya akan berakhir hilangnya investasi Anda?

Jawabannya adalah "Tidak". Pada faktanya, sejarah telah membuktikan bahwa pasar memiliki kemampuan untuk bangkit kembali. Pada tahun 2000-2002, pasar saham kembali bangkit setelah kondisi mengerikan di tahun 1998.

     2.  Kenali kemampuan Anda untuk mengambil resiko

Saat Anda menghadapi resesi adalah saat yang baik untuk melakukan evaluasi. Tanyakan pada diri Anda: Saat pasar saham hancur, apakah Anda akan membeli, menahan atau menjual saham yang Anda miliki dan terkunci dalam kebankrutan?

Kebiasaan Anda akan memperlihatkan sejauh mana Anda berani mengambil resiko. Coba kalkulasi berapa lama lagi Anda perlu melakukan investasi untuk mencapai target Anda. Ini saat bagi Anda untuk mengambil resiko lebih besar atau tidak? Semua itu kembali bergantung pada seberapa baik Anda merencakan keuangan Anda.

    3.   Diversifikasi

Nasihat yang sering Anda dengar dalam investasi adalah jangan menaruh telur emas Anda dalam satu keranjang. Anda perlu berinvestasi dalam beberapa hal yang berbeda. Namun pada resesi global tahun 2008 lalu, semua nasihat itu tidak ada gunanya. Saham, forex, emas, property, semuanya hancur.

Namun hingga saat ini, nasihat untuk melakukan diversifikasi dalam investasi masih merupakan nasihat yang terbaik dari pada Anda hancur hanya dalam satu kali sapuan gelombang krisis.

     4.  Tahu kapan untuk menjual

Prinsip investasi itu sangat sederhana, "Beli waktu harga rendah, jual saat harga tinggi." Jadi panduan Anda adalah tetap harga, baik untuk menjual maupun membeli. Jika Anda ingin keuntungan jual saat harga tinggi. Namun Anda perlu melatih intuisi Anda untuk tahu kapan harus melepaskan, karena bisa saja tiba-tiba harga menukik kebawah dan Anda terlalu lama menahan. Jangan biarkan diri Anda terlalu tamak.

     5.  Kenali tanda bahaya dari berhutang

Kehancuran yang dimulai di tahun 2007 adalah karena banyak investor yang melakukan investasi dengan modal dari hutang kepada bank. Anda berusaha menggunakan teori "using others people money" namun tiba-tiba Anda tidak bisa membayarnya kembali karena investasi tersebut gagal.

Pada dasarnya hutang itu tidaklah buruk untuk mencapai keuntungan yang Anda inginkan. Namun Anda tetap harus membuat perhitungan bagaimana Anda bisa membayar hutang tersebut, jadi selain berspekulasi, milikilah stratergi.

Dalam dunia investasi, tidak ada metode baru. Anda hanya butuh intuisi yang lebih tajam untuk terus mengembangkan modal yang Anda miliki dengan menginvestasikannya di ladang-ladang yang subur, baik itu saham, option, emas, property atau pun dalam dunia usaha.
Jadi apakah prinsip dalam dunia investasi berubah karena krisis? Sama sekali tidak. Investasi selain menjanjikan keuntungan tetap memiliki resiko kerugian, hal itu adalah sesuatu yang wajar. Prinsipnya tetap sama. Jadi jangan kapok untuk berinvestasi.

Sumber : Investopedia/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami