6 Anggota Paduan Suara Pemuda Dideteksi Terkena Virus H1N1

Internasional / 24 June 2009

Kalangan Sendiri

6 Anggota Paduan Suara Pemuda Dideteksi Terkena Virus H1N1

Budhi Marpaung Official Writer
4229

Enam anak-anak yang sedang bepergian dengan 75 anggota kelompok paduan suara pemuda dideteksi terkena Flu yang berasal dari virus H1N1, demikian keterangan Departemen Kesehatan dan Lingkungan Hidup daerah El Paso di Colorado Springs.

Tetapi tidak ada anak-anak yang harus diopname dan semua sudah dipulangkan ke Plano, Texas, demikian laporan seorang gadis muda yang ditunjuk Presbyterian Grace Church sebagai juru bicara dari paduan suara pemuda tersebut.

"Semua anak-anak telah kembali ke Colorado dan dalam keadaan baik," ujar Wes Durow kepada Christian Post.

Pada hari rabu lalu (17/6), kelompok anak-anak tersebut yang memiliki usia berkisar 13 tahun - 19 tahun dihentikan oleh Departemen Kesehatan dan Lingkungan Hidup Colorado Springs setelah banyak dari antara mereka yang mengeluhkan kesulitan bernafas dan demam pada beberapa hari terakhir perjalanan 8 hari mereka melewati empat negara bagian beberapa hari lain.

Anak-anak telah bepergian sejak 12 Juni sebagai bagian dari "2009 Exultation and Credo Mission Tour" yang dijadwalkan akan selesai pada hari Sabtu (20/6) lalu dengan mengadakan sebuah acara home concert.

"Dari empat hari pertama tur kami, kami telah menemukan adanya siswa yang sakit," kata pemimpin paduan suara dalam blognya, selasa (16/6). Menurut pemimpin paduan suara tersebut, pada hari keempat, sejumlah siswa melaporkan kepadanya akan adanya penyebaran virus yang terjadi di sekitar dan meningkatnya jumlah anak yang sakit.

Ketika kelompok paduan suara tersebut tiba di Colorado Springs, sedikitnya ada 30 orang yang dievaluasi dan diuji akan adanya Virus Flu H1N1, atau "Flu babi," seperti yang diperkenalkan ke dunia awal tahun ini.

Meskipun tidak ada satu pun tempat yang dikunjungi paduan suara pemuda tersebut terindikasi sebagai tempat penyebaran virus H1N1, orang-orang di dalam paduan suara tersebut yang telah diinformasikan terindikasi terkena Virus H1N1 mengatakan mereka telah mengambil tindakan ekstra untuk mencegah penyebaran dari cerobong asap. Anak-anak telah tampil di Faith City Ministries Amarillo, Texas, untuk para tunawisma; Springs Rescue Mission, sebuah tempat tinggal bagi paratunawisma di Colorado Springs; dan di First Presbyterian Church serta The Meridian, sebuah masyarakat yang telah pensiun, di Englewood, Colorado, AS.

Manajer di Doubletree hotel di Colorado Springs, di mana anak-anak tinggal sebelum diperiksa untuk tes, meninformasikan kepada kantor cabang berita ABC bahwa dirinya tidak pernah dihubungi oleh Departemen Kesehatan tentang konfirmasi H1N1 ,tetapi dia berjanji akan akan melakukan segala daya untuk memastikan bahwa hotel yang dipimpinnya tetap menggunakan standard sehat.

Khususnya, sebagian besar kasus-kasus pencemaran H1N1 telah mudah diantisipasi dan meskipun sudah ada 87 kematian sesuai data Jumat lalu, angka ini masih jauh lebih rendah dari jumlah kematian rata-rata yang disebabkan oleh flu atau komplikasinya.

Menurut National Institute of Allergyand Infectious Diseases (NIAID), sekitar 100.000 diopname dan sekitar 20.000 kematian terjadi setiap tahun karena flu atau komplikasinya - atau sekitar 8.300 diopname dan sekitar 1.600 kematian per bulan.

Sejak pertama kasus virus H1N1 diberitakan di Amerika Serikat dua bulan lalu pada 14 April ada  21.449 orang yang terindikasi dan kasusnya dilaporkan. Pejabat kesehatan di Colorado Springs mengatakan bahwa mereka sangat prihatin karena masyarakat di AS tidak tahu bagaimana menghadapi virus yang biasanya ditemukan di negara-negara berkembang, di mana terdapat keterbatasan sumber daya, miskin kesehatan, dan keluhan yang tinggi terhadap masalah medis.

Sampai saat ini, sebagian besar kasus H1N1 di AS telah terdeteksi dan relatif mampu diselesaikan pemerintah negara tersebut.

Sumber : christianpost.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami