Karena Istri, SBY Terancam Kalah

Genderang perang sudah ditabuhkan oleh masing-masing kubu calon presiden dan calon wakil Presiden. Kalau kemarin Jusuf Kalla (JK) dalam setiap komunikasi politiknya menyinggung SBY (walaupun tidak secara langsung) sebagai pemimpin yang "bergerak lamban", kali ini JK melalui tim suksesnya melakukan langkah terbaru.

Kubu JK-Wiranto mengangkat sosok istri dari kedua orang ini yang berjilbab sebagai salah satu senjata untuk mengalahkan kedua calon pasangan presiden dan calon wakil presiden lainnya. Seperti diketahui, Istri dari SBY maupun Boediono tidak mengenakan jilbab, Megawati pun sebagai calon presiden tidak berjilbab, sedangkan Prabowo adalah duda.

Kampanye "jilbab" yang digencarkan oleh kubu JK-Kalla ternyata mendapat respon dari kubu SBY-Boediono. Melalui juru bicara tim sukses SBY-Boediono, Anas Urbaningrum menyatakan keberatannya kepada tim capres cawapres JK-Wiranto.

Menurut Anas, adapun keberatan yang dimaksudkannya adalah seharusnya simbol-simbol agama janganlah dibawa ke dalam ranah politik praktis. Dihubungkannya antara simbol agama dengan politik menjadi martabat dari simbol-simbol agama tersebut menjadi turun derajatnya. Hal itu disampaikan Anas saat jumpa pers di Media Center SBY Boediono, Bravo Media Center, Jumat, 29 Mei 2009.

Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang notabene adalah salah satu partai pengusung capres cawapres SBY-Boediono, menyatakan sebagian besar kadernya saat ini merapat ke pasangan capres cawapres JK-Wiranto. Demikian pernyataan dari Wakil Ketua PKS Bidang Politik, Zulkieflimansyah.

Menurut Zulkieflimansyah, walaupun masalah wanita berjilbab adalah hal sederhana dalam konteks politik praktis saat ini, tetapi menurutnya hal itu dapat berpengaruh kepada suara dukungan yang diberikan nantinya.

Sumber : vivanews.com/bm

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Tema Paskah 2024
3. Daily Devotional
4. Ayat Alkitab
5. Kisah Nyata

Related Articles