Warga Iran Inginkan Akses Facebook dan Twitter

Nasional / 27 May 2009

Kalangan Sendiri

Warga Iran Inginkan Akses Facebook dan Twitter

Tammy Official Writer
3923
Situs-situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter kembali ke bisnis bagi warga Iran di hari Selasa kemarin, sehari setelah pemerintahnya melarang akses Negeri tersebut ke dua situs tersebut, ujar seorang penulis freelance.

Seorang wanita 28 tahun, yang menggunakan nama Shahrazad untuk melindungi identitasnya, mengatakan situs-situs tersebut diaktifkan kembali di pagi hari.

Pada hari Senin sebelumnya, Koresponden CNN Reza Sayah bertanya kepada Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengenai di-blok-nya Facebook. Ia mengatakan dalam konferensi berita bahwa ia tidak memerintahkan untuk pemblokan tetapi ia akan memeriksa sehubungan hal itu.

Ia menambahkan, "Saya percaya dalam kebebasan penuh untuk berekspresi."

Setelah briefing, akses ke Facebook dikembalikan, tetapi akses tersebut berakhir kembali beberapa jam selanjutnya dan pemblokiran tersebut berlangsung hingga Selasa pagi. Tak ada alasan diberikan sehubungan pemblokan.

Shahrazad, yang sudah blogging selama delapan tahun, mengatakan bahwa Twitter juga terpengaruh. Ia mengembangkan sebuah blog berbahasa Inggris di Wordpress dimana ia mendiskusikan Iran dan isu-isu dunia dan topik-topik yang berhubungan dengan wanita.

Facebook banned by IranSang penulis, yang tinggal di Teheran, berbicara kepada CNN melalui system voice computer.

Ia terlihat tak begitu memperhatikan mengenai pembatasan Website, dan mengatakan bahwa ia meragukan kebanyakan warga Iran terpengaruh. Twitter dan Facebook digunakan oleh para pelajar dan jurnalis, ujarnya. Kebanyakan warga Iran tidak menggunakan Internet sama sekali, tambahnya.

Laporan Labor News Agency Iran mengatakan bahwa sepanjang akhir minggu pemerintah telah memblokir Facebook sehubungan dengan perlombaan pacuan dunia politik untuk pemilihan presiden 12 Juni.

Kandidat reformis Mir Hossein Mousavi - mantan perdana menteri dianggap sebagai ancaman bagi Ahmadinejad - telah menciptakan halaman Facebook untuk kampanyenya dan telah memiliki lebih dari 5000 suporter di situs tersebut.

Mereka yang mencoba untuk mengunjungi Facebook menerima sebuah pesan dalam bahasa Farsi yang mengatakan, "Akses ke situs ini tidak memungkinkan," menurut seorang personil CNN di Teheran.

"Saya pribadi berpikir bahwa terkadang orang menggunakan bahasa yang buruk sekali ketika mereka berkampanye," ujar Shahrazad. Setiap perilaku yang menyerang "tidak diterima" di Iran.

Hal yang tidak biasa jika pemerintah Iran memonitor dan menyaring blog-blog - mengambil aksi melawan semuanya yang dianggap ofensif, ujarnya.

Facebook menyatakan sebuah statement di hari Senin setelah mendengar mengenai pelarangan di Iran.

"Kami kecewa untuk mengetahui laporan-laporan bahwa para pengguna di Iran mungkin tidak memiliki akses di Facebook, terutama di waktu-waktu ketika para pemvoting beralih ke Internet sebagai sumber inforasi mengenai kandidat-kandidat pemilu dan posisi-posisi mereka," seorang representatif Facebook mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis. "Kami sedang menginvestigasi laporan-laporan tersebut."

Sumber : cnn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami