Cicipi Iga Gongso Mbak Tun Di Semarang

Entertainment / 27 May 2009

Kalangan Sendiri

Cicipi Iga Gongso Mbak Tun Di Semarang

Tammy Official Writer
11698
\"IgaBagi yang bukan penikmat daging kambing, ada saja alasan untuk menolak sajian daging kambing. Biasanya aroma khas kambing yang menyengat menjadi alasan utama. Tapi alasan itu jadi basi jika masakan daging kambing Mbak Tun yang disajikan.

Wage dan Legi
Lokasi Sate Kambing Mbak Tun sekitar 200 meter di belakang pasa Babadan Ungaran (di sebelah kiri jalan Semarang - Yogyakarta/Solo). Kalau sudah berada di Semarang, dijamin tidak rugi menempuh jarak sekitar 19 km ke arah selatan, meski bisa dipastikan lalu lintasnya lumayan padat. Bagi para pecinta kuliner di Semarang perjalanan yang lumayan jauh rela ditempuh demi menikmati sajian kambing Mbak Tun yang mantap habis.

Tak sulit menemukan Sate Kambing Mbak Tun. Cari saja Pasar Babadan. Lantas tanyakan di mana lokasi Sate Mbak Kambing Mbak Tunh, semua orang sudah tahu. Agar tak nyasar, Anda dibimbing oleh sebuah plang nama berwarna kuning di pinggir jalan untuk menuju ke warung Mbak Tun. Di papan nama itu tertulis jelas Mbak Tun,Buka: Wage, Legi. Nah ini dia yang unik dari warung Mbak Tun. Ia hanya buka pada hari pasaran wage dan legi (hari dalam almanac Jawa). Jadi cek dulu di penanggalan Anda, atau tanya kiri kanan ke yang lebih tahu. Tapi untuk lebih amannya, Anda telepon dulu.

Warung Mbak Tun terbilang sederhana. Sepintas seperti warung sate biasa. Namun, hidangannya sungguh luar biasa. Begitu masuk warung, Anda akan disambut alunan keroncong dan campur sari yang dinyanyikan oleh dua orang musisi local dengan ukulele dan cello yang dipetik sebagai bas (kadang-kadang kontra bas). Biasanya pemilik warung akan mempersilahkan Anda memilih tempat duduk dan menanyakan masakan yang dipesan. Namun sebelum sajian terhidang di meja, hidung Anda sudah dibelai dengan aroma masakan kambing yang memberi kode pada otak untuk menghidupkan mode ‘lapar.'

Jangan Lebih dari Pukul 10 Pagi
Di tempat ini, jangan sungkan-sungkan memilih sendiri daging yang ingin Anda nikmati, bahkan hingga ke dapurnya. Semuanya all about kambing. Ada sate, gulai, tongseng, iga gongso, tengkleng, otak, ada juga sumsum. Apa pun menu yang dipesan, Anda tidak akan kecewa. Menu yang cepat ludes di tempat ini adalah iga gongso. Tampaknya menu yang satu ini menjadi favorit pengunjung. Kalau Anda datang ke sana lebih dari pukul 10 pagi, dan masih bisa menikmati iga gongso, Anda benar-benar mendapat ‘durian runtuh.' Iga gongso di tempat Mbak Tun ini tentunya terbuat dari iga kambing muda yang digongso atau ditumis dengan bumbu bawang merah, bawah putih, cabai, plus sedikit kecap.

\"IgaMelihat penampilannya saja sudah menggoda, apalagi menikmati rasanya. Bayangkan saja, iga kambing muda umur 6 - 8 bulan tampak memenuhi piring dan berlumur bumbu yang berwarna kecoklatan. Sebagai pelengkapnya disertakan juga tomat, selada hijau, dan taburan bawang goreng di atasnya. Iga gongso ini biasanya disantap bersama nasi.

Siapa pun yang melihat tampilannya pasti tak sabar untuk segera menyantapnya. Begitu potongan iga sampai di mulut, sensasi bumbunya yang meresap ke dalam daging akan membuat lidah menari-nari. Bumbunya sedikit pedas, berpadu dengan manis, asam, dan asin yang pas. Dagingnya benar-benar empuk sehingga tak perlu repot melepas dari tulangnya. Bagaimana dengan sate, gulai, tongseng, dan menu lainnya? Semua mantap, tak ada yang mengecewakan.

Setiap wage dan legi itu Mbak Tun membuka warungnya dari pukul 08.00 hingga pukul 15.00. Tapi "serah terima" terakhir menu iga gongso dan sumsum biasanya terjadi sekitar pukul 10.15. Harga masakannya Rp15.000-Rp 20.000, tergantung menu yang dipilih. Pelanggan warung ini datang dari berbagai lapisan masyarakat dan menyatu dalam kenikmatan daging olahan Mbak Tun. Jangan heran kalau banyak mobil-mobil kelas Pajero, Land Cruiser, Mercedes, dan BMW nongkrong di pinggir jalan karena tidak kebagian tempat di depan warung.

Yang menjadi pertanyaan menggelitik, mengapa Mbak Tun hanya buka warung pada wage dan legi? Usut punya usut ternyata ia menyesuaikan dengan hari buka pasar hewan di daerah itu. Pada saat itulah, bisa dengan mudah mendapatkan kambing yang berada pada puncak performa untuk dinikmati, yakni kambing muda dan bermutu dengan umur 6-8 bulan. Di bawah usia itu biasanya dagingnya masih terlalu lembek, sedangkan usia di atas itu dagingnya terlalu keras. Jadi bisa Anda bayangkan, seberapa ketatnya Mbak Tun menjaga kualitas masakannya.

IGA GONGSO MBAK TUN
Jl. Erlangga No. 8 Langensari Babadan Ungaran.
Telepon: 024-6924573, 0813-25747489
Jam buka: 08.00-15.00,
Kapasitas tempat duduk: 80 orang
Kisaran harga: Rp15.000 - Rp 20.000

Sumber : Agromedia
Halaman :
1

Ikuti Kami